TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais mengatakan, ceruk pemilih partai politik berbasis Islam tidak bertambah. Jumlah pemilih partai Islam tidak melebihi 32-33 persen. "Hitungannya awal reformasi dan sekarang, masih sama," katanya kepada Tempo di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 12 September 2013.
Perubahan pemilih terjadi pada komposisi di internal kelompok Islam ini. Amien mencontohkan, jika suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanjak, akan terjadi penurunan suara di PAN atau partai Islam lain. Begitu juga sebaliknya, "Kalau PAN kuat, juga mengambil yang lain," ujarnya.
Pada Pemilihan Umum 1999, koalisi partai Islam atau dikenal dengan Poros Tengah mengantongi 166 kursi parlemen. Jumlah itu mengungguli kursi PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu yang meraup 154 kursi dan Golkar dengan 120 kursi. Kala itu Poros Tengah disokong oleh PPP, PKB, PAN, PBB, PK (sekarang PKS), PKU, dan PSII. Poros Tengah berhasil mengantarkan Amien Rais sebagai Ketua MPR dan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI mandataris MPR.
Pada Pemilu 2004, gabungan Partai Islam yang terdiri PPP, PKB, PAN, PBB, PKS, dan PBR mengantongi 233 kursi dari 550 kursi parlemen. Ada pun pemilu 2009, suara gabungan partai Islam yang terdiri PKS, PPP, PAN, dan PKB menyusut menjadi 170 kursi dari 560 kursi parlemen.
AKBAR TRI KURNIAWAN