TEMPO.CO, Labuhan Bajo - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, salah satu kendaraan tempur produksi dalam negeri telah diberi nama Komodo. Nama ini diberikan untuk alat tempur taktis sebagai pengingat binatang purba yang hidup di Pulau Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Yang jelas, sudah saya bicarakan bersama Menteri Pertahanan. Satu kendaraan tempur taktis telah diberi nama Komodo," kata Presiden Yudhoyono dalam sambutannya pada peresmian puncak acara Sail Komodo di Pantai Pede, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Sabtu, 14 September 2013.
Penggunaan nama Komodo, lanjut Presiden, merespons permintaan Gubernur NTT Frans Lebu Raya, supaya salah satu alat utama sistem persenjataan TNI diberi nama Komodo. "Kalau tidak nama kapal perang, kapal selam juga boleh," kata Gubernur Frans yang disambut tepuk tangan dan tawa pengunjung.
Menurut SBY, kendaraan tempur taktis milik TNI itu kemampuannya tidak kalah dengan kendaraan tempur produksi luar negeri. "Kendaraan tempur itu cukup sempurna. Saya sudah meninjau langsung," katanya.
Pada puncak acara Sail Komodo di Tanam Nasional Komodo dimeriahkan parade kapal perang Indonesia serta aksi terjun payung dari tujuh penerjun dan tarian-tarian tradisional. Pulau Komodo telah dinobatkan menjadi satu di antara tujuh keajaiban alam dunia.
Di antara mereka yang hadir yaitu Ketua Dewan Pembina Tim Penanganan Pulau Komoso Jusuf Kalla, Presiden New7Wonders Fondation Bernard Webber, beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Duta Besar Selandia Baru, Duta Besar Vietnam, dan Duta Besar Filipina untuk Indonesia.
YOHANES SEO