TEMPO.CO, Bandung - Tersangka pembunuhan Fransisca Yofie alias Sisca Yofie, Wawan, mengatakan berani dihukum mati jika dirinya terbukti diperintah Komisaris Polisi (Kompol) Albertus untuk membunuh Sisca.
"Ini benar-benar kasus pembunuhan yang dilakukan oleh saya. Jangan sampai nama Pak Kompol disangkutpautkan," kata Wawan ketika ditemui Tempo di Polrestabes Bandung. Sabtu, 7 September 2013.
Hingga saat ini, Wawan tak kunjung dipertemukan dengan Kompol Albertus. Padahal, menurut Wawan, dirinya ingin sekali bertemu dengan Kompol Albertus guna meluruskan isu yang menurut dia tidak benar. "Saya sama sekali tidak mengenal Sisca dan Kompol Albertus. Pembunuhan ini terjadi karena Sisca berteriak minta tolong dan saya merasa takut dipukuli massa," katanya.
Sementara, ketika ditanya ihwal kebenaran rekonstruksi yang sempat dilakukan dirinya dan pihak kepolisian, Wawan mengatakan tidak begitu ingat bagaimana rentetan pembunuhan itu terjadi. Dia beralasan, ketika hari kejadian, dirinya di bawah pengaruh obat-obatan terlarang berupa pil Mercy, yang dia peroleh dari temannya.
Sebenarnya sudah lama Wawan tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Namun, setelah dirinya menerima kabar bahwa ayahnya akan menikah lagi, Wawan mengkonsumsi pil itu guna menghilangkan masalah. Belakangan diketahui, di bawah kendali obat, Wawan sempat mengancam akan membunuh ayahnya sendiri.
Adapun ketika ditemui Tempo di Polrestabes Bandung, Wawan berjalan terpincang-pincang karena kaki kanannya mengalami luka cukup serius. Luka yang masih basah itu, kata Wawan, merupakan luka bekas terjatuh ketika melarikan diri ke Cianjur. Dia mengaku membuang telepon genggam Sisca Yofie ke sungai karena panik.
PERSIANA GALIH | AMIRULLAH
Berita Terpopuler:
Siswa di Sekolah Dul Sering Pamer Foto Speedometer
Korban Kecelakaan Dul Mengamuk, Cabuti Alat Medis
Lagi, Polisi Ditembak di Depok
Polisi Periksa Pelapor Casting Online Model Bugil
Ingin Jenguk Dul, Mobil Pacar Jupe Terbakar