TEMPO.CO, Bandung - Kasus kematian Sisca Yofie, 5 Agustus 2013 lalu, masih meninggalkan sejumlah tanda tanya. Selain kejanggalan soal bisa tidaknya rambut Sisca terlilit gir sepeda motor, benar tidaknya tubuh Sisca terseret di jalan rusak hingga ratusan meter tanpa disadari, ada juga pertanyaan soal motif kasus ini. Benarkah pelaku kasus ini hanya Wawan dan Ade dengan motif penjambretan? Adakah kemungkinan Wawan diperalat pihak lain?
"Mungkin saja (Wawan diperalat)," kata ayah Wawan, Ahri, ketika ditemui Tempo pada Kamis, 5 September 2013, di rumahnya di daerah Sukajadi, Kota Bandung. Ahri adalah orang tua Wawan dan kakek dari Ade.
Dugaan adanya pihak lain muncul ketika diketahui Sisca Yofie pernah mempunyai hubungan asmara dengan seorang polisi, Kompol Albertus Eko Budiharto. Kompol Albertus sendiri pernah menjadi Kapolsek Astana, yang wilayahnya membawahkan daerah tempat tinggal Wawan dan Ade. Di lingkungannya, Wawan dikenal sebagai preman sok jagoan yang tak jarang berurusan dengan aksi kriminalitas, tapi tak pernah bisa dijerat hukum.
Dugaan keterlibatan Kompol Albertus mengemuka karena hubungannya dengan Sisca Yofie tidak berakhir secara baik-baik. Polisi sendiri sudah memeriksa Kompol Albertus dan memastikan sang polisi tidak terkait dengan pembunuhan Sisca Yofie. Kepada wartawan, Kompol Albertus juga berani bersumpah dia tak pernah punya niat apalagi melakukan pembunuhan terhadap Sisca Yofie.
Meski membuka kemungkinan bahwa anaknya diperalat, Ahri mengaku tidak punya bukti yang bisa menguatkan dugaan itu. Wawan, kata Ahri, tidak punya teman atau kenalan anggota kepolisian. Lalu, adakah tamu yang menemui Wawan menjelang hari terjadinya peristiwa pembunuhan Sisca? "Enggak ada," kata Ahri singkat.
AMIRULLAH | PERSIANA GALIH
Berita Terpopuler:
Siswa di Sekolah Dul Sering Pamer Foto Speedometer
Korban Kecelakaan Dul Mengamuk, Cabuti Alat Medis
Lagi, Polisi Ditembak di Depok
Polisi Periksa Pelapor Casting Online Model Bugil
Ingin Jenguk Dul, Mobil Pacar Jupe Terbakar