TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menduga serangkaian aksi penembakan polisi dua bulan terakhir ini didalangi kelompok Abu Omar. Modus operandi teror dengan sepeda motor dan proyektil peluru yang sama jadi alasan polisi melontarkan tuduhan tersebut. Ini ditegaskan Kepala BNPT Ansyaad Mbai dalam wawancara khusus dengan majalah Tempo, akhir Agustus 2013 lalu.
Selain Abu Omar, ternyata ada juga kelompok lain yang ikut bermain. Dari Poso, muncul kabar salah satu pentolan teroris Jaringan Poso, Santoso, turun gunung dan berada di sekitar Jakarta.
Sumber Tempo di kepolisian bercerita, kabar soal adanya Santoso di Ibu Kota juga sudah beredar di kalangan anggota Densus 88 Antiteror. Para bekas mujahidin Indonesia barat dan timur, kata sumber itu, kini tengah menyiapkan aksi besar, mirip Komando Jihad--kelompok teroris yang berafiliasi dengan Negara Islam Indonesia--pimpinan Warman pada 1980-an.
Itu sebabnya, kepolisian kini meningkatkan kesiagaan. Pasukan Densus pun diterjunkan untuk ”mengendus” keberadaan dan kegiatan mereka. Seusai penembakan polisi kemarin, diperkirakan ”sel-sel” tersebut masih akan menciptakan teror. “Mereka tak akan pernah habis dan berhenti,” ujar sumber itu.
TIM TEMPO
Topik Terhangat
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World | Penembakan Misterius | Krisis Tahu-Tempe
Berita Terpopuler:
Harisson Ford Naik Meja Menteri untuk Betulkan AC
Cerita Pacar Dul Sebelum Kecelakaan
Beredar Lagi, Video Vicky Eks Zaskia Gotik Pidato
Istana Akan Ajukan Deportasi Harrison Ford
Di Twitter, Ahmad Dhani Blacklist TVOne Soal Dul
Menhut Bantah Aksi Naik Meja Harrison Ford