TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tangerang Selatan, S.S. Nugraheni, mengatakan dua dari puluhan ayam yang mati di Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, positif terkena avian influenza.
“Berdasarkan hasil uji cepat, beberapa ayam yang mati positif flu burung,” ujarnya kepada Tempo, Selasa, 10 September 2013.
Puluhan ayam mati mendadak di RT 05/02 Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, sejak dua pekan terakhir ini dengan gejala yang sama. Ayam tersebut sakit dan mati secara mendadak.
Kematian ayam milik warga kampung tersebut berlangsung hampir setiap hari. “Bahkan ada laporan warga ke kader posyandu, sekitar 40 ayam milik delapan keluarga yang tersebar di dua RT juga mati mendadak, tapi kita tidak lihat bangkainya,” kata Nugraheni.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan tes flu burung terhadap bangkai ayam yang mati pada 5 September, satu dari empat ayam mati yang diperiksa positif flu burung. Pada 7 September, satu dari delapan ayam yang mati terbukti positif flu burung. “Tanda fisik kematian ayam sama,” kata Nugraheni.
Ayam yang mati langsung dibakar dan dikubur. Ayam yang masih hidup dikandangkan dan dipisah dari ayam yang sakit. Seluruh kandang ayam yang ada di sekitarnya diberi disinfektan untuk membunuh kuman.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terus memantau kondisi ayam di sekitar Cilenggang. “Alhamdulillah saat ini sudah tidak ada lagi ayam yang mati,” kata Nugraheni.
Kendati kematian unggas di Cilenggang terbukti positif flu burung, NH, warga RT 05/02 Kelurahan Cilenggang, Serpong, yang diduga terjangkit virus H5N1, dinyatakan negatif flu burung. “Meski gejalanya sama flu burung, orangnya sudah boleh pulang dan hasilnya negatif flu burung,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Dadang M. Epid.
Jumat lalu, NH mengalami demam tinggi setelah lima ayam peliharaannya mati mendadak. Pemuda 16 tahun itu sempat dirawat di ruang isolasi flu burung RSUD Tangerang.
Dadang mengatakan, meski hasil pemeriksaan pasien terduga flu burung tersebut negatif, Dinas Kesehatan tetap mewaspadai penularan virus H5N1 di wilayahnya. Dadang menduga kematian mendadak puluhan unggas di sekitar rumah NH saling terkait.
Dinas Kesehatan Tangerang Selatan melakukan langkah preventif untuk mengantisipasi penularan H5N1 dengan melakukan pengamatan atau surveillance ketat selama satu pekan ke depan. “Sampai tidak ditemukan lagi unggas yang mati, dan dalam waktu tersebut tidak ada warga yang terserang influenza,” katanya. Jika ada warga yang terserang influenza langsung diberi tamiflu paling lambat 2 x 24 jam.
JONIANSYAH