TEMPO.CO, Padang - Ketua Umum Hanura, Wiranto, menyesalkan sikap menteri yang tidak datang pada pembukaan Miss World 2013 di Bali, Minggu kemaren. "Menteri yang awalnya mau hadir, justru membatalkan. Itu yang kita sesalkan," ujarnya.
Padahal, kata Wiranto, ini merupakan event internasional. Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah. "Butuh perjuangan yang luar biasa. Sebab, ini diperebutkan banyak negara," ujarnya.
Menurut Wiranto, banyak keuntungan yang didapatkan menjadi tuan rumah pagelaran ini. Pertama, Indonesia lebih dikenal dunia dalam waktu yang singkat. Sebab, ada 130 peserta dari berbagai negara dan ditayangkan 168 media televisi di seluruh dunia.
"Miliaran penonton. Negara ini akan dikenal banyak manusia di dunia," ujarnya setelah memberikan pembekalan calon legislatif di Sumatera Barat, Senin, 9 September 2013.
Keuntungan kedua, memperkenalkan budaya Indonesia yang bagus dan beragam ke dunia. Pastinya ada efek terhadap pariwisata dan perekonomian Indonesia.
"Saya bertanya, kenapa Miss Indonesia yang berkelas domestik tidak diprotes dan dibatasi, tapi malah event internasional yang diprotes. Padahal akan membawa nama baik negara kita di mata dunia," ujarnya.
Wiranto juga menyayangkan kebijakan pemerintah, melalui Menkokesra Agung Laksono, yang menyatakan sebaiknya ajang pelaksanaan Miss World di Bali saja.
"Kok dibatasi. Apa bedanya Provinsi Bali dengan Jawa Barat. Itu kan wilayah Indonesia juga," ujarnya.
Menurut mantan Panglima ABRI ini, pro dan kontra itu biasa. Tapi, jangan sampai ada kelompok masyarakat tertentu yang tidak setuju menganggu pelaksaan pagelaran ini. Padahal sudah dizinkan pemerintah. "Tak setuju boleh. Itu hak manusia. Tapi jangan menganggu," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI
Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World
Berita terkait:
Miss World Bukan Komersial, Kata Hary Tanoe
Kontestan Miss World Tak Tahu Soal Pindah Venue
Miss World 2013 Seliweran Pakai Roll Rambut
Final Miss World 2013 Akan Dipindah?