TEMPO.CO, Manado - Gunung Lokon di Sulawesi Utara kembali menunjukkan aktivitasnya, Senin, 9 September 2013. Pagi tadi, sekitar pukul 06.34 WIT, gemuruh keras terdengar di Tomohon, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari gunung tersebut.
Tomohon merupakan kota di dataran tinggi sekitar 40 kilometer sebelah selatan Manado.
Kepala Pos Pemantau Gunung Lokon, Farid Ruskanda Bina, mengatakan letusan Lokon mengeluarkan debu vulkanik yang diperkirakan mencapai ketinggian 1500 meter. "Tertiup ke arah utara," katanya.
Pagi tadi, dia melanjutkan, langit berkabut, sehingga petugas tidak dapat mengidentifikasi material yang terlontar dari gunung dengan ketinggian 1.689 meter itu. Menurut Farid, Lokon memiliki karakter unik: rajin meletus, hampir tiap bulan. "Itu berdampak berkurangnya kekuatan untuk letusan besar," katanya.
Selama dua tahun belakangan, Gunung Lokon berstatus siaga 3. "Kami juga mengimbau agar masyarakat waspada, terutama di radius 2,5 km," ujar Farid. Status tersebut juga mengharamkan warga beraktivitas di sekitar puncak gunung, termasuk pendakian.
Dari pantauan Tempo, letusan ini tak mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitar gunung tersebut, termasuk di Tomohon. Seringnya Lokon bergejolak membuat warga sudah terbiasa.
Manado terletak sekitar 50 kilometer arah timur laut dari Gunung Lokon. Akibat semburan tersebut, sejak pagi ibu kota Sulawesi Utara tersebut seolah mendung, tapi tidak kunjung turun hujan.
ISA ANSHAR JUSUF
Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani| Jokowi Capres?| Miss World| Penerimaan CPNS Suriah Mencekam
Berita Terpopuler:
Bagaimana Dul Mengendarai Mobil? Ini Kata Temannya
Tabrakan Jagorawi, Ada Catatan Fisika di Mobil Dul
Pesan Terakhir Salah Satu Korban Tabrakan Jagorawi
Kronologi Tabrakan Jagorawi Melibatkan Anak Dhani
2 Tweet Ahmad Dhani Setelah Tabrakan Jagorawi