TEMPO.CO, Banyuwangi - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meluncurkan rumah aman bagi anak dan perempuan korban kekerasan, Senin, 2 September 2013. Di rumah ini, korban kekerasan ditampung sementara waktu hingga kondisi psikologisnya pulih. Setelah itu, mereka akan pulang ke rumah asal.
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Muhammad Pua Jiwa, rumah aman ini diperuntukkan bagi korban kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, dan perdagangan manusia. Sebab, selama ini, anak-anak dan perempuan yang menjadi korban tindak kriminal itu tidak pernah nyaman tinggal di rumah sendiri. Mereka kerap mendapatkan ancaman dari pelaku. "Karenanya, alamat rumah aman akan dirahasiakan untuk melindungi korban dari kejaran pelaku," kata Pua Jiwa.
Selama berada di rumah aman, Pua melanjutkan, biaya hidup korban bakal ditanggung pemerintah Banyuwangi. Korban pun mendapatkan bimbingan dari dua pendamping harian, psikolog, serta petugas bantuan hukum. Untuk itu, pemerintah Banyuwangi mengalokasikan anggaran Rp 170 juta setahun.
Di Banyuwangi, angka kekerasan yang menimpa anak dan perempuan semakin tinggi. Badan Pemberdayaan Perempuan mencatat ada 102 kasus kekerasan pada 2012. Sementara, hingga Juni 2013, sudah ada 60 kasus yang masuk. "Jumlah kasusnya semakin naik," kata dia.
Kata petugas pendamping korban, Nur Rois Amriyah, banyak korban yang kabur dari rumah karena takut pada pelaku. Dia mencontohkan kasus KDRT yang dialami K, warga Kecamatan Kalipuro, pada April 2013. K dipukuli oleh suaminya karena dituding berselingkuh. K lalu kabur ke kantor polisi, setelah diancam akan dibunuh oleh suaminya. "Akhirnya K kami tampung," kata dia. "Selama rumah aman belum ada, kebanyakan korban ditampung di rumah pribadi pendamping."
IKA NINGTYAS
Berita Lainnya:
Jusuf Kalla: Jokowi Harus Nyapres
Jokowi Resmikan Blok G, Tanah Abang Macet
Begini Cara Jokowi Promosikan Blok G Tanah Abang
Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat
Pedagang Ucapkan Terimakasih kepada Jokowi