TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki alasan Muhammad Jusuf Kalla menolak mengikuti konvensi Partai Demokrat akhirnya terjawab. Mantan Wakil Presiden ini mengatakan alasannya menolak undangan panitia konvensi Demokrat bukan karena sudah diusung oleh partai lain menjadi kandidat presiden pada pemilihan umum 2014, tapi karena setia kepada Partai Golkar.
JK, sapaan Jusuf Kalla, mengatakan dirinya adalah kader Golkar dan pernah menjadi tokoh penting di partai berlambang pohon beringin itu. "Saya-kan dulu Ketua Umum Golkar, masak mau pindah partai?" kata JK dengan nada bertanya kepada Tempo saat ditemui di Kantor Center for Strategic and International Studies (CSIS), Senin malam, 2 September 2013.
Rabu pekan lalu, Sekretaris Komite Konvensi Suaedy Marasabessy, telah memastikan bahwa Kalla batal mengikuti konvensi Demokrat. "JK langsung menghubungi Ketua Komite Maftuh Basuni," kata Suaedy. Dia enggan menjelaskan alasan Kalla menolak mengikuti konvensi.
Juru bicara Komite, Rully Charis, menyayangkan sikap Kalla tersebut. "Sayang sekali JK batal ikut konvensi kali ini," kata dia.
Adapun konvensi Demokrat resmi diikuti sebelas figur. Yaitu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie.
Nama berikutnya adalah mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto, anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa, politikus Demokrat Hayono Isman, Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, dan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo H. Sarundajang.
PRIHANDOKO