TEMPO.CO, Manila-- Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) didapuk penghargaan Ramon Magsaysay Award 2013 oleh pemerintah Filipina. Penghargaan tersebut secara resmi diserahkan oleh Maria Lourdes Sereno, Chief Justice of the Supreme Court of the Philippines, kepada Ketua KPK Abraham Samad hari ini, Sabtu, 31 Agustus 2013.
Maria Lourdes menyerahkan penghargaan tersebut di Cultural Center of the Philippines, Manila, Filipina, bersama empat penerima penghargaan lainnya yang berasal dari Afghanistan, Myanmar, Nepal, dan Filipina.
Dalam penghargaan tahun ini, KPK menjadi satu-satunya lembaga dari Indonesia yang menerima Ramon Magsaysay Award. Lembaga anti rasuah ini dinilai sebagai lembaga yang independen dan berhasil dalam mengampanyekan gerakan antikorupsi di Indonesia.
Pada situs resmi Ramon Magsaysay Award Foundation (RMAF) pun tertulis, KPK memiliki rekam jejak yang impresif dalam pemberantasan korupsi. "KPK tidak kenal kompromi terhadap pejabat negara dan pengusaha yang berbuat salah," tulis situs tersebut.
Selain KPK, penerima Ramon Magsaysay Award 2013 lainnya ialah Ernesto Domingo, seorang dokter yang melakukan misi sosial melalui bidang medis di Filipina. Selain Ernesto, tercatat juga nama Habiba Sarabi, perempuan yang menjadi gubernur pertama di Provinsi Barnyan, Afghanistan.
Penerima penghargaan asal Nepal, yakni Shakti Samuha. Organisasi masyarakat ini dikenal berjuang dalam gerakan antiperdagangan manusia di Nepal. Nama terakhir adalah Lahpai Seng Raw, seorang perempuan pendiri organisasi kemasyarakatan untuk masalah kesehatan, pertanian dan perdamaian di Provinsi Kachin, Myanmar.
Penghargaan Ramon Magsaysay pada mulanya diambil dari nama mantan Presiden Filipina. Pemberian penghargaan ini bertujuan menyebarluaskan keteladanan integritas Ramon Magsaysay dalam menjalankan pemerintahan dan kegigihannya dalam memberikan pelayanan umum di lingkungan masyarakat yang demokratis. Ramon Magsaysay Award diberikan kali pertama pada 1958. Hingga 2008, penghargaan yang juga biasa disebut sebagai Nobel Asia ini diberikan kepada individu dan organisasi dalam enam kategori, yaitu government service, public service, community leadership, journalis, literature and creative communication arts, peace and international understanding, dan emergent leadership.
Mereka yang menerima penghargaan ini adalah individu dan organisasi yang luar biasa. Mereka dianggap telah menyebarluaskan integritasnya dan mendorong lingkungan masyarakat yang demokratis. Para penerima penghargaan ini juga dinilai berperan aktif dalam memberikan solusi yang berkelanjutan atas permasalahan sosial yang mengakar di negaranya masing-masing.
AMRI MAHBUB
Terhangat:
EDSUS Polwan Jelita | Rupiah Loyo | Konvensi Demokrat | Suap SKK Migas
Berita populer:
Anggota FBR Ditembak Pria Tidak Dikenal
Sekjen ESDM Dicegah, KPK Serius Usut Jero Wacik
Jokowi: Lurah Susan Tak akan Dipindahkan
Agnes Monica: Indonesia Enggak Primitif