Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Kubu di Keraton Surakarta Berikan Opsi Damai

image-gnews
Sejumlah panitia Hala Bihalal bersiap menyambut tamu di kediaman Paku Buwana XIII di Solo, (26/8). Acara tersebut akhirnya batal lantaran dibubarkan oleh dewan adat Keraton Solo. Tempo/Ahmad Rafiq
Sejumlah panitia Hala Bihalal bersiap menyambut tamu di kediaman Paku Buwana XIII di Solo, (26/8). Acara tersebut akhirnya batal lantaran dibubarkan oleh dewan adat Keraton Solo. Tempo/Ahmad Rafiq
Iklan

TEMPO.CO, Solo--Dua kubu yang berseteru di Keraton Surakarta sama-sama memilih cooling down agar suasana kembali kondusif. Mereka juga sama-sama membuka peluang untuk saling berdamai. Hanya saja, hingga saat ini belum ada komunikasi di antara kubu Paku Buwana XIII dan kubu dewan adat.

Salah satu pendukung dewan adat, KRMH Satryo Hadinagoro mengatakan bahwa konflik dalam keraton bermula dari pelanggaran adat. "Tedjowulan keluar dari keraton dan mengaku sebagai raja," katanya, Selasa 27 Agustus 2013. Hal itu dilakukan beberapa saat setelah Paku Buwana XIII wafat sekitar sembilan tahun lalu.

Padahal, keraton saat itu telah mengangkat putra tertua PB XII, Hangabehi. Tindakan Tedjowulan tersebut dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap adat dalam keraton.

Meski Hangabehi dan Tedjowulan telah berdamai pada tahun lalu, dewan adat belum mengakuinya. Mereka menganggap perdamaian itu menjadi sebuah hubungan pribadi. "Sedangkan pelanggaran adat harus diselesaikan secara adat," katanya.

Dewan adat juga tidak mengakui adanya rekonsiliasi itu lantaran tidak dilibatkan. "Saat itu hanya ada PB XIII bersama kubu Tedjowulan," katanya. Hal itu justru berakibat konflik dalam keraton semakin meluas.

Menurut Satryo, PB XIII tidak bisa mengambil keputusan sendiri dalam rekonsiliasi. "Harus melibatkan dewan adat," katanya. Dia menegaskan bahwa raja hanya merupakan salah satu bagian dari adat yg hidup dalam keraton.

Dia menyebut bahwa dewan adat sebenarnya masih membuka peluang untuk berdamai. "Tedjowulan harus minta maaf secara adat," katanya. Selain itu, Tedjowulan juga harus bersedia untuk kembali tunduk pada aturan adat.

Terpisah, Tedjowulan juga mengatakan bahwa pihaknya juga sanggup untuk berdamai. Hanya saja, dia juga meminta syarat. "Semua yang ada di dalam keraton harus tunduk pada perintah raja," katanya.

Menurut Tedjowulan, keberadaan dewan adat tersebut justru tidak sesuai dengan adat keraton. Terlebih, dewan adat menyebut diri sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di keraton. Sesuai adat keraton, raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. "Orang Jawa menyebutnya sebagai sabda pandhita ratu," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Paku Buwana XIII yang saat itu bersama Tedjowulan secara tidak disangka-sangka juga bersedia memberikan pernyataan kepada wartawan. Selama ini, dia sangat jarang memberikan pernyataan kepada pers. "Acara (halalbihalal) kemarin untuk berdamai," katanya terbata-bata lantaran penyakit stroke yang pernah dideritanya.

Paku Buwana XIII mengaku telah mengundang semua adik-adiknya, termasuk yang berada di kubu dewan adat untuk hadir dalam acara tersebut. "Saya undang (untuk) sungkem," katanya. Hanya saja, acara tersebut akhirnya batal lantaran dibubarkan oleh kubu dewan adat.

Sementara itu, Pemerintah Kota Surakarta menyatakan kesiapannya untuk menjadi mediator bagi dua kubu yang bertikai. "Kami siap asal tidak ada keterlibatan orang luar," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi rudyatmo saat ditemui.

Dia menyayangkan kehadiran pihak dari luar keraton yang justru berpotensi memperbesar konflik. Salah satunya adalah kehadiran kelompok perguruan silat yang didatangkan oleh dewan adat. "Yang benar itu ya ngundang Satuan Polisi Pamong Praja," katanya.

AHMAD RAFIQ

Terhangat:
Konflik Keraton Solo | Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim

Berita terkait:
Mobil Hardtop Jebol Pintu Keraton Surakarta

Raja Pakubuwono XIII Disandera?

Keraton Surakarta Ribut, Kelompok Silat Dikerahkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

27 Desember 2022

Putra Mahkota Keraton Surakarta, KGPH Purboyo memberikan tanggapan terkait permasalahan yang terjadi di Keraton Surakarta, Jumat, 23 Desember 2022 malam. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

Sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sepeninggal Raja Paku Buwono XII pada 12 Juni 2004.


Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

25 Desember 2022

Kapolresta Solo Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi memberikan klarifikasi perihal penodongan senjata terhadap cucu Raja Keraton Surakarta saat keributan di lingkungan Keraton Jumat, 23 Desember 2022 malam lalu. Foto diambil Ahad, 25 Desember 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.


Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

14 Februari 2021

Gusti Moeng saat memberikan keterangan kepada wartawan usai berhasil keluar dari dalam Keraton. ANTARA/Aris Wasita
Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

Gusti Moeng berhasil keluar pada Sabtu 13 Februari 2021 siang, pascaterkunci di dalam Keraton Surakarta sejak Kamis lalu.


Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

24 Juni 2017

Anggota dewan adat Keraton Surakarta Hadiningrat, KGPH Puger (berdiri) memberi sambutan di depan kerabat dan abdi dalam acara Wilujengan Pikukuhan Wakil Dalem SISKS Paku Buwana XII di Sasana Andrawina keraton Kasunanan Surakarta, Solo, Jawa Tengah, 8 April 2015. TEMPO/Bram Selo Agung
Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

Paku Buwana XIII sempat menggelar perjanjian dengan adik-adiknya yang tergabung dalam lembaga dewan adat Keraton Surakarta.


Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

24 Juni 2017

KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

Raja Keraton Surakarta Paku Buwana (PB) XIII menggelar pertemuan kesepakatan damai dengan adik-adiknya, Sabtu dinihari 24 Juni 2017.


Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

24 April 2017

Penari mementaskan tarian sakral Bedhaya Ketawang di hadapan Paku Buwana XIII di Keraton Kasunanan Surakarta, 22 April 2017. Tarian itu merupakan bagian upacara adat memperingati ulang tahun bertahtanya raja. TEMPO/Ahmad Rafiq
Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

Bupati Siak mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Drs H Syamsuar Darmodipuro yang diberikan oleh Paku Buwana XIII.


Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

22 April 2017

Petugas kepolisian melakukan penjagaan saat berlangsung proses mediasi penyelesaian konflik internal antara Lembaga Dewan Adat dan pihak Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII, di Keraton Kasunanan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2017). Mediasi dilakukan sebagai upaya penyelesaian konflik internal. ANTARA
Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

Soal konflik keluarga keraton Lembaga Dewan Adat dengan Tim Lima bentukan PB XIII Mendagri mengatakan pemerintah sudah menyerahkan ke Sinuhun PB XIII.


Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

22 April 2017

Penari mementaskan tarian sakral Bedhaya Ketawang di hadapan Paku Buwana XIII di Keraton Kasunanan Surakarta, 22 April 2017. Tarian itu merupakan bagian upacara adat memperingati ulang tahun bertahtanya raja. TEMPO/Ahmad Rafiq
Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan prosesi adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII keraton Solo dapat mengangkat pariwisata Jawa Tengah.


Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

22 April 2017

Arak-arakan kirab Tingalan Jumenengan memadati jalan Alun-alun Utara menuju Gladak, Solo, Minggu (17/6). TEMPO/Andry Prasetyo.
Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

Panitia Tingalan Jumenengan mengatakan kedatangan Lembaga Dewan Adat menunjukkan proses rekonsiliasi konflik Keraton Solo mengarah ke positif.


Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

22 April 2017

Sejumlah pasukan Keraton Kasunan Surakarta mengikuti kirab budaya menyambut munas Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) melintas di Jalan Slamet Riyadi, Solo. TEMPOAndry Prasetyo
Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

Wali Kota Surakarta FX HAdi Rudyatmo mengatakan persiapan pelaksanaan upacara adat Tingalan Jumenengan di Keraton Kasunanan Surakarta siap.