Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Syiah, Ahmadiyah, dan NU Hidup Damai di Wonosobo

image-gnews
Bupati Wonosobo Kholiq Arif (kiri) di Wonosobo, Jawa Tengah. TEMPO/Budi Purwanto
Bupati Wonosobo Kholiq Arif (kiri) di Wonosobo, Jawa Tengah. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan anggota jemaah Ahmadiyah berkumpul di Masjid Baitul Islam, 29 Juli lalu, ketika azan asar berkumandang. Masjid berkusen jendela warna hijau dan berukuran 6 x 10 meter itu berada di gigir Gunung Pakuwojo, Wonosobo, Jawa Tengah.

Para anggota jemaah adalah penduduk Dusun Wonosari, Desa Wonokampir, Kecamatan Watumalang, Wonosobo. Rumah mereka bergerombol di lereng gunung pada ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Sebanyak 30 keluarga penganut Ahmadiyah berdampingan dengan 47 keluarga lain.

Hanya 100 meter dari Masjid Baitul Islam, berdiri Masjid Baitul Huda milik warga Nahdlatul Ulama. Takmir Masjid Baitul Huda, Martoyo, mengatakan mereka hidup damai berdampingan dengan warga Ahmadiyah. Sebuah pemandangan yang semakin langka dijumpai di Tanah Air. (Baca: Bupati Kholiq, Perekat Syiah, Ahmadiyah, Minoritas)

Banyak kegiatan yang mereka kerjakan bersama, misalnya kerja bakti, dan tahlilan saat ada warga yang meninggal. Sebagai tokoh NU, Martoyo kerap berbagi peran dengan tokoh Ahmadiyah kampung Wonosari, Suyarno. Dalam acara perkawinan, Martoyo biasanya menjadi tukang seserahan, dan yang menerima seserahan adalah Suyarno, atau sebaliknya.

Sejumlah mubalig Ahmadiyah bahkan ikut menyusun kurikulum untuk pengajaran di Kabupaten Wonosobo. Dalam pertemuan tahunan, Ahmadiyah juga mengundang Ketua NU dan Ketua Ansor Wonosobo.

Ahmadiyah di Wonosobo sudah ada jejaknya pada 1924. Tokoh yang pertama kali menyebarkan ajaran ini adalah Sabitun. Dia merupakan mubalig pertama di Tanjungsari.

Syiah juga berkembang di Wonosobo. Jumlah penganutnya memang tidak sebanyak Ahmadiyah. Di sana ada sekitar 250 orang penganut Syiah, tersebar di Kecamatan Wonosobo, Garung, dan Kretek. Penasihat Pengurus Syiah Jawa Tengah, Mohammad Arman Djauhari, 62 tahun, adalah penganut Syiah pertama di Wonosobo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di lereng Gunung Sindoro, pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, bersembunyi Dusun Binangun, Desa Mudal, Kecamatan Mojo Tengah. Di kampung sejuk ini tinggal penganut penanggalan Aboge (Alif Rebo Wage) Wonosobo.

Di sana ada 70 orang dari 628 penduduk yang menjadi penganut aliran kepercayaan itu. Hampir semua penganut penanggalan Aboge berhimpun pada penghayat kepercayaan Tunggul Sabdo Jati. Ini semacam perkumpulan penganut Kejawen.

Aboge Wonosobo punya tetua bernama Sarno Kusnandar. Pria 60 tahun ini mewarisi kepercayaan Aboge secara turun-temurun dari nenek moyangnya. “Saya tidak tahu kapan Aboge mulai ada di sini. Yang jelas, saya sejak lahir sudah menganut Aboge,” kata dia.

Penganut penanggalan Aboge hidup rukun dengan warga NU di kampung itu. Rumah Sarno persis di samping Masjid Al-Huda. Tadarus dan suara azan dari pengeras suara tidak mengganggu Sarno, yang merupakan Kepala Dusun Binangun. (Baca: Inilah Lima Tokoh yang Merekatkan Indonesia dan Begini Cara Lima Tokoh Perekat Republik Dipilih)

SHINTA MAHARANI | SUNUDYANTORO

Berita Lainnya:
Subki Sasaki Tak Takut Bela Ahmadiyah
Subki Sasaki, Tuan Guru Oasis Minoritas
Begini Lian Gogali Meredam Konflik Agama di Poso
Begini Cara Lima Tokoh Perekat Republik Dipilih
Lian Gogali, Perempuan di Garis Depan Poso
Inilah Lima Tokoh yang Merekatkan Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

12 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Wali Kota Tangerang Selatan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan dua Markas Koramil, Selasa 30 Mei 2023. Foto TEMPO/Muhammad Iqbal
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.


Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.


Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Menikmati pemandangan indah di pinggir danau venue dayung, Jakabaring Sport City. Disini pengunjung dapat pula olahraga jogging sore sembari ngabuburit. TEMPO/Parliza Hendrawan
Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.


Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berfoto bersama dengan pengurus BEM PTNU Se-Nusantara di Jakarta, Rabu (15/2/23).
Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.


Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.


Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum menghadiri Pengukuhan Pengurus Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu, (16/11).
Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.


Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Sejarah Pertama di SMAK St. Fransiskus, Siswi Muslim Menjadi Ketua OSIS. Instagram/smakstfransiskusrutengntt
Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.


Toleransi Beragama, Ruben Onsu dan Sarwendah Renovasi Musala yang Nyaris Roboh

1 Agustus 2022

Ruben Onsu dan Sarwendah merenovasi musala di Sukabumi, Jawa Barat. (YouTube The Onsu Family)
Toleransi Beragama, Ruben Onsu dan Sarwendah Renovasi Musala yang Nyaris Roboh

Ruben Onsu berharap musala yang telah direnovasinya dapat memudahkan serta membuat warga di sekitar semakin rajin beribadah.