TEMPO.CO, Malang - Sebanyak satu pleton personel Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Jawa Timur yang bermarkas di Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, dikerahkan untuk mengawal polisi lalu lintas yang bertugas di poros Singosari-Lawang.
Kepala Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Besar Adi Deriyan Jayamarta mengatakan, pelibatan anggota Brimob dalam patroli Polantas merupakan instruksi Kepala Kepolisian Jawa Timur Inspektur Jenderal Unggung Cahyono. Pengawalan yang sudah berlangsung sepekan itu untuk mengantisipasi meningkatnya angka kejahatan dan teror sehingga masyarakat merasa aman.
"Mereka kami perbantukan untuk mendampingi Polantas berpatroli, terutama di poros wilayah Lawang dan Singosari, sebab itu merupakan jalur utama Malang-Surabaya. Dimungkinkan pula untuk poros Sumberpucung-Blitar dan Dampit-Lumajang, tergantung kebutuhan," kata Adi pada Tempo, Selasa, 20 Agustus 2013.
Bekas penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi itu mengaku, pengawalan oleh Brimob itu juga dilatari oleh insiden penembakan yang dialami sejumlah polisi di Tangerang Selatan, yang telah menewaskan empat polisi dan mencederai seorang polisi dalam sebulan terakhir.
Pada Senin pagi, 19 Agustus 2013, sepanjang Jalan Raya Singosari-Lawang terlihat Polantas yang bertugas di jam sibuk itu dikawal anggota Brimob bersenjata lengkap baik dari arah arah Singosari-Lawang maupun dari arah Lawang ke Singosari.
Dalam waktu dekat anggota Brimob pun dikerahkan ke wilayah-wilayah yang rawan terjadi kejahatan, serta ke wilayah yang berpotensi terjadinya aksi terorisme. Tidak disebutkan wilayah-wilayah dimaksud. Pengerahan anggota Brimob juga bagian dari kegiatan pengamanan pemilihan kepala daerah Jawa Timur yang pemungutan suaranya dilakukan pada 29 Agustus mendatang.
ABDI PURMONO
Topik terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat
Berita terpopuler:
Lulung: Ahok Bukan Negarawan
Tes Keperawanan Siswa SMA di Prabumulih Diprotes
Rudi Rubiandini Diduga Bagian Jejaring Makelar
Pidato SBY Dinilai 'Menjerumuskan' IHSG
KPK Minta Rudi Blakblakan Soal Suap SKK Migas