TEMPO.CO, Surakarta - Sebanyak 10 peserta lomba balap karung siap di posisi. Pandangan mata mereka lurus ke depan. Kedua tangan mencengkeram erat karung bekas pupuk yang membungkus kaki hingga pinggang. Begitu wasit meneriakkan kata "Mulai!" semua peserta langsung melompat ke depan. Mereka berusaha menjadi yang terdepan di lintasan sepanjang 30 meteran, Ahad, 18 Agustus 2013.
Ini memang lomba balap karung seperti pada kebanyakan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Tapi, pada laga di Jalan Slamet Riyadi itu, pesertanya bukanlah orang biasa. Melainkan orang-orang yang sudah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden 2014, digadang-gadang sebagai capres, atau setidaknya memberikan sinyal akan maju dalam pemilihan presiden mendatang.
Seperti Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto, Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, musikus Rhoma Irama, dan Ketua Partai Nasional Demokrat Surya Paloh. Ada juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., Gubernur Jakarta Joko Widodo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, serta Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Dalam perlombaan, Mahfud berhasil menjadi juara pertama, disusul Gita pada posisi kedua, dan Hatta sebagai pemenang ketiga. Menjelang garis akhir, Hatta sempat terjatuh, tapi bangkit lagi dan menuntaskan perlombaan. Sedangkan Aburizal, Megawati, dan Rhoma memilih berjalan serta rela berada pada urutan belakang. Jokowi juga di urutan belakang. Dia tampak enggan melewati Megawati dan memilih terus menempel di belakangnya.
Pada pertandingan kedua, Mahfud dan Gita tak turut serta karena sudah menang. Tinggal delapan capres yang berlaga. Kini giliran Hatta yang menang, setelah bersemangat melompat sejak garis awal sampai akhir. Kembali Aburizal, Megawati, Jokowi berjalan kaki dan kali ini ditemani Prabowo.
Tentu saja 10 tokoh di atas tidak benar-benar datang dan berlomba di Surakarta. Kehadiran mereka hanya dalam bentuk topeng yang dipakai warga. Menurut penggagasnya, Mayor Haristanto, lomba balap karung dengan peserta memakai topeng calon presiden hanya sebagai hiburan. "Sekaligus edukasi politik ke masyarakat. Bahwa sudah ada beberapa tokoh yang berniat maju di pemilu presiden 2014," kata Haristanto.
Pemeran Jokowi, Aldi Renato, 21 tahun, mengaku sengaja jalan santai. "Sama seperti sikap Pak Jokowi yang santai dan tidak ngotot menjadi presiden," ujar warga Laweyan, Solo, ini. Dia juga sengaja tidak mendahului pemeran Megawati karena tahu diri bahwa Jokowi masih anak buah Mega. "Jadi saya di belakangnya saja," katanya.
Pemeran Hatta Rajasa, Nano, mengatakan bersemangat ikut lomba karena ingin menunjukkan kepada para capres agar nantinya juga bersemangat membangun Indonesia. "Kalau sudah terpilih, harus semangat membenahi infrastruktur seperti jalan Pantura," ujar Nano.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler
Dua Polisi Ditembak hingga Mati di Tangerang
Taman Waduk Pluit, dari Kumuh Menjadi Indah
Jero Wacik Diminta Jelaskan Dollar di Ruang Sekjen
Berempat, Kenapa Hanya Maulana yang Tertembak?