TEMPO.CO, Tasikmalaya - Ketua SKK Minyak dan Gas Rudi Rubiandini yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa malam, 13 Agustus 2013, tidak mudik ke rumah orang tuanya di Jalan Cieunteung, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. "Biasanya, kalau Idul Fitri dan Idul Adha suka pulang, tapi Lebaran kali ini dia tidak datang," kata Ade Sudirman, Ketua RT 02/05, wilayah tempat tinggal orang tua Rudi, Rabu, 14 Agustus 2013.
Lebaran tahun lalu, kata Ade, Rudi mudik ke rumah orang tuanya di Jalan Cieunteung. Saat itu, dia memakai kendaraan Toyota Avanza. "Mobilnya biasa saja. Sebagai pejabat, mobilnya tidak mewah, kata dia.
Menurut dia, rumah di Jalan Cieunteung dulunya ditempati ibunda Rudi, Hj Momoh. Namun sekarang, ibundanya berada di Bandung. "Ibunya sakit stroke, sekarang tinggal di adiknya Pak Rudi, Hj Yanti, di Bandung," kata dia.
Sebelum stroke, Momoh tinggal di rumah itu bersama seorang pembantu. Sesekali dia dijenguk kakak Rudi bernama Ela. Kebetulan Ela bertempat tinggal tidak jauh dari rumah orang tuanya. "Rumah Hj Ela di Simpang Lima, tak jauh dari sini," kata Ade.
Ade mengaku kaget atas berita penangkapan Rudi oleh KPK. "Tidak yakin," ujarnya.
Di mata Ade, Rudi orangnya baik dan dermawan. Sosialisasi di masyarakat juga bagus. Bahkan, kata dia, Rudi sering memberi sedekah ke warga dan masjid di sekitar rumah. "Segi sosialnya bagus. Tidak sombong meski sudah jadi pejabat," kata dia.
CANDRA NUGRAHA