TEMPO.CO , Jakarta:Koordinator Investigasi dan advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, Uchok sky Khadafi memaparkan, istana menghabiskan dana untuk menggelar open house lebaran sebesar Rp 1.409.396.500. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai boros meski angka tersebut lebih kecil dari dana open house lebaran 2012 sebesar Rp 1,5 miliar.
"Acara open house ini suatu pemborosan, dan menghematan sangat minim sekali. Padadal harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi sudah dinaiki. Selayaknya kepresidenan melakukan penghematan anggaran," kata Uchok, Rabu, 7 Agustus 2013.
Ia mencatat, penghematan anggaran yang terjadi hanya sebesar Rp 98.681.500. Penghematan ini dinilai kurang efektif karena sebenarnya masih ada beberapa item perlengkapan acara yang bisa ditekan biayanya.
FITRA memaparkan rincian dana open house tahun ini antara lain dana pengadaan jamuan bagi SBY, keluarga, para menteri, pejabat negara, dan korps diplomatik Idul Fitri 1434 hijriah sebesar Rp 657,8 juta.
Khusus pada tanggal 1 Syawal, menurut Uchok, SBY juga menghabiskan dana hingga Rp 374,5 juta untuk pengadaan jamuan makanan kecil minuman dalam acara silaturahmi. Acara ini digelar antara presiden dengan pejabat dan karyawan di lingkungan Istana Kepresidenan.
Baca Juga:
Selain itu, angka yang cukup besar juga tercatat dalam alokasi sewa pemasangaan dan pembongkaran tenda serta kelengkapan acara. FITRA mencatat biaya pengadaannya mencapai Rp 377.096.500.
SBY memang dijadwalkan akan menggelar open house lebaran usai shalat ied di Masjid Istiqal Jakarta. Acara tersebut rencananya akan terbuka bagi menteri, pejabat negara, pejabat diplomatik, dan masyarakat.
FRANSISCO ROSARIANS