TEMPO.CO, Bima - Lantaran tak kunjung dapat uang Tunjangan Hari Raya (THR), ratusan karyawan Bandara Sultan Salahudin Bima, Nusa Tenggara Barat, mengamuk. Mereka melempari kaca-kaca kantor Departemen Perhubungan yang terletak di desa Belo, Kecamatan Palibelo. Beberapa kendaraan yang diparkir di depan kantor juga tak luput dari sasaran kemarahan karyawan, Kamis, 1 Agustus 2013.
Aksi massa itu dipicu oleh ketidakjelasan pihak manajemen Bandara Salahudin dalam melaksanakan kewajibannya kepada para karyawannya. Menurut salah seorang pekerja Bandara Salahudin, Om Cepi, sebelumnya manajemen telah menjanjikan uang THR sebesar Rp 900 ribu yang akan dibayarkan pada hari Senin lalu. Namun hingga hari ini, uang tidak kunjung cair. "Kami marah karena merasa dibohongi," katanya.
Saat ini aksi massa sudah mereda, sebagian pekerja membubarkan diri untuk menjalankan sholat zuhur. Meski begitu, puluhan aparat dari Polres Bima masih berjaga-jaga di sekitar lokasi untuk mencegah kerusuhan terulang. Berdasarkan pengamatan Tempo, kondisi depan kantor masih berantakan, serpihan kaca dan bebatuan yang berserakan belum dibersihkan.
Hingga siang ini belum ada penjelasan dari pihak bandara. Kepala Bandara Salahudin Bima Azis Sakka dikabarkan meninggalkan kantor lantaran takut diserang massa. Sementara itu Kepala Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Bandara Sultan Salahudin Bima Sayib Seggaf Al Saduri mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan atas aksi demontrasi dan pengerusakan itu. Belum ada pekerja yang diperiksa maupun ditahan.
AKHYAR M NUR
Topik Terpanas:
Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Daging Impor
Berita Terpopuler:
Ahok: Saya Enggak Pernah Musuhan dengan Lulung
Ini 11 Proyek Yang Dilaporkan Nazaruddin ke KPK
Nazaruddin Janji Ungkap Kasus yang Lebih Besar
Ketua KPU Jatim: Jumat Khofifah Resmi Jadi Cagub
Dahlan Iskan Copot Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo
Pejabat Pemukul Pramugari Sriwijaya Dicopot