TEMPO.CO, Borneo - Setelah ramai diperbincangkan di dunia maya, Pony, seekor orang utan Sumatera, akhirnya bisa kembali ke habitat aslinya. Setelah sebelumnya Pony dikabarkan tidak diperlakukan sebagaimana mestinya oleh sang pemilik. Saat itu, Pony tidak disimpan sebagai hewan peliharaan, tetapi dia dipaksa untuk melacur.
Seperti yang dilaporkan Orangutan.or.id, Pony memiliki kehidupan yang sangat tragis sebagai orang utan. Ia dipaksa menjadi pelampiasan hasrat seksual manusia. Orang utan betina ini diperlakukan sebagai pelacur. Para pria bisa membayar sejumlah uang kepada pemilik rumah untuk berhubungan seks dengannya.
Tidak ada yang tahu sudah berapa lama Pony berada di rumah tersebut. Awalnya, pemilik rumah sangat menolak untuk menyerahkan Pony. Baginya, Pony merupakan mesin ATM dan sumber keberuntungan. Bahkan, bagi siapa saja yang mencoba untuk melepaskan Pony, akan berhadapan dengan tentara orang-orang lokal yang bersenjatakan parang, yang siap berjuang untuk pemilik rumah.
Setelah melewati proses yang melelahkan selama satu tahun, Pony akhirnya disita oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah, bekerja sama dengan Yayasan BOS dan pasukan keamanan setempat, dari sebuah rumah pelacuran di Desa Pangi Kareng, Kalimantan Tengah, pada 2003. Dia baru berusia sekitar 6 tahun pada saat penyitaan.
Pony pertama kali datang ke Nyaru Menteng pada 13 Februari 2003. Kondisinya menyedihkan dan mengerikan. Pemilik rumah telah mencukur seluruh rambutnya, sementara tubuhnya ditutupi gigitan nyamuk. Dia tidak bisa berhenti menggaruk gigitan dan kulitnya sudah terinfeksi. Tidak mudah bagi Pony belajar untuk hidup sebagai orang utan liar.
Kini, Pony berusia 17 tahun. Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Nyaru Menteng telah merelokasi Pony ke Pulau Kaja sebagai langkah pra-lepas liar. Setelah sebelumnya ia sempat mendapatkan perawatan dan pendidikan agar dapat hidup sebagai orang utan.
ORANGUTAN.OR.ID | ANINDYA LEGIA PUTRI
Terhangat:
Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur
Baca Juga:
Jenderal Ini Akan Menikahi Bella Saphira
Profil Lulung Lunggana, Bisnis Keras di Tanah Abang
Staf SBY: Blusukan Itu untuk Pengangguran