TEMPO.CO, Cilacap - Sejumlah 61 imigran asal Timur Tengah berhasil dievakuasi dari kapal tanker di perairan selatan Nusakambangan, Jawa Tengah, Selasa 30 Juli 2013. Mereka sempat menolak dievakuasi dan meminta untuk diantarkan ke Australia.
“Setelah bernegosiasi, akhirnya mereka mau dievakusi dari kapal tanker yang menolong mereka saat kapal kayu mereka hendak tenggelam,” kata Koordinator Pos Basarnas Cilacap, Tri Joko Priyono, kepada wartawan di Teluk Penyu Cilacap, Selasa 30 Juli 2013.
Dia menjelaskan, imigran pencari suaka itu sebelumnya nyaris tenggelam. Beruntung ada kapal tanker Chemtrans Rugen berbendera Liberia sedang melintas hendak menuju Pertamina Cilacap. Tim evakuasi awalnya hendak menjemput imigran langsung dari kapal tanker yang lempar jangkar di selatan Nusakambangan. Tapi rencana itu dibatalkan karena gelombang tinggi. Evakuasi baru bisa dilakukan setelah kapal merapat di Dermaga Tanjung Intan Cilacap.
Tapi, katanya, meski sudah berada di dermaga, imigran menolak dievakuasi. Mereka bahkan meminta polisi Australia yang menangkap mereka bukan polisi Indonesia. “Saat ini mereka ditampung di kantor detensi imigrasi Cilacap,” kata dia menambahkan.
Kepala Kepolisian Resor Cilacap, Ajun Komisaris Besar Wawan Muliawan, mengatakan, polisi juga menangkap dua warga Sukabumi yang menjadi awak kapal pengangkut imigran itu. “Kami masih menggali keterlibatan mereka dalam kasus ini,” katanya. Keduanya merupakan nakhoda dan anak buah kapal. Mereka diminta imigran untuk diantarkan ke Pulau Christmas Australia dengan kapal kayu.
Dalam dua bulan terakhir ini, ratusan imigran pencari suaka asal Timur Tengah tertangkap di perairan selatan Nusakambangan. Sebelumnya, 101 imigran juga berhasil diselamatkan dari terjangan gelombang di perairan selatan Kebumen.
ARIS ANDRIANTO
Topik Terpanas:
Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri
Berita Terpopuler:
Jokowi Blusukan: `Pemerintah Kebobolan`
Dipaksa Minta Maaf, Ahok Telpon Haji Lulung
Dahlan Iskan Bakal Calon Presiden dari Demokrat