TEMPO.CO, Yogyakarta- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut bencana Gunung Merapi saat ini cukup ditangani Kabupaten Sleman. Menurut Sultan, status Gunung Merapi dinyatakan aktif normal menyusul hembusan dan dentuman keras pada Senin, 22 Juli 2013.
Pemerintah Kabupaten Sleman sendiri menyatakan mampu mengatasi bencana itu. Dengan begitu, Pemerintah DIY belum perlu turun tangan untuk membantu Kabupaten Sleman, misalnya soal pendanaan. Skala kegempaan Merapi, menurut Sultan, saat ini juga sudah menurun. Selain itu, jumlah pengungsinya pun semakin berkurang. "Kami akan turun kalau kondisi tidak normal," katanya seusai rapat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Istimewa Induk di Gedung DPRD DIY, Jumat, 26 Juli 2013.
Sultan mengatakan perubahan skala kebencanaan Merapi bergantung dari badan yang menanganinya. Dia meminta masyarakat tidak panik dengan kondisi Merapi saat ini.
Anggota Komisi A DPRD DIY Arif Noor Hartanto sebelumnya meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman dan DIY saling berkoordinasi untuk memastikan skala kebencanaan Merapi saat ini. Kepastian skala ini penting untuk mengukur dampak aktivitas Merapi.
Semua lembaga kebencanaan harus cepat koordinasi untuk menentukan skala kebencanaan, termasuk nasional, provinsi, atau kabupaten. Menurutnya, kepastian skala kebencanaan juga penting karena menyangkut pencairan dana tak terduga dan dana lain yang bersumber dari APBN. "Saya harap ada analisis data yang pasti soal kondisi Merapi saat ini," katanya.
SHINTA MAHARANI
Berita Terpopuler:
Kereta Anjlok di Spanyol, 77 Peziarah Katolik Tewas
Politisi Swedia Tak Sengaja Pajang Foto Kelaminnya
Bertengkar, Pasangan Ini Bugil di Jalan
Nasib Mereka Seperti Snowden, Terjebak di Bandara
3 Tugas Utama Pangeran Harry untuk Bayi George
Kisah Penumpang Selamat Kereta Api Spanyol