TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Kendal, Ajun Komisaris Besar Polisi Asep Jenal Ahmadi, mengklaim wilayahnya kembali normal sejak Sabtu pagi kemarin, terkait kerusuhan antara Front Pembela Islam dan warga di Sukorejo, Kendal. Walaupun demikian, kepolisian masih menyiagakan 60 personel gabungan dari Kepolisian Daerah dan Polres.
Menurut dia, masyarakat setempat tidak mempermasalahkan soal sweeping yang dilakukan oleh FPI. "Masyarakat menuntut pelaku penabrakan diproses hukum. Tuntutan yang nyata itu," kata Jenal saat dihubungi, Sabtu, 20 Juli 2013.
Sebanyak 25 anggota ormas yang berlambang pedang itu sudah dipulangkan oleh polisi kemarin pagi. Kepolisian mencarter dua bus kecil dan dua kendaraan elf untuk mengantarkan mereka. "Mereka melewati Temanggung, jadi aman. Jauh dari Sukorejo," ujarnya.
Jenal mendapati FPI juga memiliki cabang di Kabupaten Kendal. "Namun belum resmi dan belum terdaftar di Kesatuan Bangsa Politik," katanya. "Saat bentrokan, FPI cabang Kendal tidak ada dan tidak terlihat. Yang bentrok FPI dari luar."
Jenal berjanji akan menyelesaikan kasus kerusuhan yang mengakibatkan seorang warga tewas tersebut secara tuntas dan berimbang, baik dari pihak FPI maupun warga. Untuk pemeriksaan saksi dari pihak warga, polisi masih mencari bukti dan saksi. "Faktanya, mobil FPI dirusak, pasti ada pelakunya," katanya.
ALI AKHMAD