TEMPO.CO, Magelang- Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Magelang, Hartanto mengatakan FPI mendatangi sejumlah lokalisasi di sekitar Kendal, Kamis 18 Juli 2013, karena kecewa dengan sikap kepolisian. "Seharusnya tempat-tempat pelucuran tutup saat bulan Ramadan,” kata Hartanto, pada Tempo, Kamis, 18 Juli 2013. “Namun di sana malah tetap buka, dan aparat tidak menindak.”
Dia mengatakan FPI Jateng menerima aduan masyarakat soal pelacuran di Kendal. Hal ini akhirnya ditindaklanjuti dengan pengiriman laskar. Pada Rabu 17 Juli 2013 sekitar pukul 01.00 WIB, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Temanggung, Burhanudin, menginstruksikan FPI di Magelang mengirimkan laskarnya guna menyisir tempat-tempat pelacuran di Kendal.
Istruksinya datang dini hari. Sehingga tidak semua FPI Jateng mengirimkan laskar. 50 laskar dari Magelang berangkat sekitar pukul 09.00 WIB ke Temanggung untuk koordinasi. Kira-kira jam 13.00 WIB, mereka berangkat ke Kendal.
Kerusuhan di Kendal sampai ke telinganya sekitar pukul 15.00WIB. Berdasarkan laporan anggotanya, FPI dijebak usai melakukan dialog dengan warga. Penjebakan itu dilakukan warga dengan pelemparan batu dan mobil yang dibakar. (Baca: Begini Kronologi Bentrok FPI di Kendal)
OLIVIA LEWI PRAMESTI
Topik Terhangat:
Bursa Capres 2014 | Aksi Liverpool di GBK | Eksekutor Cebongan | Rusuh Nabire
Berita Terkait
Mobil FPI Dibakar Sejumlah Pemuda Kendal
FPI Mengaku Diserang Preman di Kendal
Ini Pemicu Bentrok FPI dan Warga Kendal