Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menkes: Penderita HIV/AIDS Layak Dapat Obat Gratis

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Nafsiah Mboi. Tempo/Tony Hartawan
Nafsiah Mboi. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menentang ide anggota Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat, Wirianingsih yang melarang pemberian obat gratis pada penderita HIV dan AIDS. Menurut Nafsiah tak ada alasan bagi pemerintah untuk tak memberikannya. "Undang-undang mengatakan tak boleh ada diskriminasi pemerintah dalam memberi layanan kesehatan," kata Nafsiah di kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Senin, 15 Juli 2013.

Menurut Nafsiah, sebagai bagian dari warga negara, penderita HIV dan AIDS berhak mendapat layanan kesehatan dari pemerintah. Hal ini berlaku sama terhadap penderita penyakit lain seperti penyakit akibat rokok atau akibat kolestorel. Dia pun mengingatkan saat ini, penderita HIV dan AIDS saat ini juga sudah menjangkiti bayi dan ibu rumah tangga yang sama sekali tak melakukan aktivitas rawan terdampak HIV dan AIDS.

Dia mengatakan tak ada alasan bagi siapapun untuk menyalahkan seseorang yang menderita sakit. Dia tak sependapat dengan pernyataan Wirianingsih yang menyatakan penderita penyakit HIV dan AIDS layak tak mendapat obat gratis sebagai sanksi karena kesalahan penderita tak menerapkan prinsip hidup sehat. "Tak ada manusia yang ingin sakit, kalau disebut perilaku tak sehat, semua penyakit itu sama. Mayoritas karena perilaku tak sehat," kata Nafsiah.

Nafsiah mencontohkan, penyakit kanker dan paru-paru akibat rokok juga merupakan akibat perilaku tak sehat, Penyakit lain seperti diare karena makan sembarangan, atau kolesterol juga karena pola hidup yang tak sehat. Namun pemerintah tak bisa membeda-bedakan perlakuan terhadap satu penderita dengan penderita lain.

Nafsiah menilai pernyataan anggota parlemen itu tak pantas dan tak tepat. Namun dia menyatakan tak mau larut dalam polemik pernyataan itu. Pemerintah kata Nafsiah hanya akan fokus memberi layanan kesehatan maksimal pada setiap masyarakat.

Mengenai ketersediaan obat antiretroviral yang selama ini dibagikan gratis oleh pemerintah, Nafsiah mengatakan sejauh ini masih dalam batas aman. "Jumlahnya cukup." Nafsiah memastikan sejauh ini pemerintah tak sembarangan membagi-bagikan antiretroval ini pada penderita HIV dan AIDS. Bagi mereka yang positif terkena HIV kementerian lebih mengutamakan konseling supaya virus yang terkandung dalam tubuh pasien tak berkembang menjadi AIDS. "Kami pun terus lakukan komunikasi dan edukasi pada masyarakat untuk menghindari perilaku berisiko HIV dan AIDS."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pernyataan kontroversial dari Wirianingsih muncul saat politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mengikuti rapat kerja soal kesiapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Komisi Kesehatan DPR, Rabu pekan lalu. Rapat ini selain dihadiri Menteri Kesehatan juga dihadiri Menteri Keuangan, Chatib Basri.

Saat sesi tanya jawab, Wirianingsih menyampaikan bahwa obat gratis hanya bisa diberikan pada masyarakat yang menerapkan pola hidup sehat. Sedangkan penderita HIV dan AIDS, pemerintah harus memberi sanksi dengan tidak memberi obat gratis. Pernyataan ini pun kini menjadi buah bibir di media sosial.

IRA GUSLINA SUFA

Topik Terhangat

Hambalang Jilid 2
| Rusuh Nabire | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan

Berita Lain:
Wakil Menteri Dituding Muluskan Anggaran Hambalang

Dua Orang Ditembak di Apartemen Mediterania

Polri dan TNI Diminta Pulihkan Situasi di Nabire

Priyo: ICW Salah Mengerti Surat Napi Koruptor

Kerudung Ikatan ala Aldila Jelita

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

28 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

29 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

48 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.