TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan masyarakat harus tetap waspada menjelang Agustus mendatang. Momen peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-68 dan Idul Fitri dinilai sering kali menjadi saat rawan serangan teror.
"Perlu diingat, pelaku teror tidak pernah istirahat, situasi yang kita anggap aman justru menjadi momentum mereka melancarkan aksinya," kata Kepala BNPT Ansyad Mbaai, Senin, 15 Juli 2013. Dia mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap aksi teror.
Menurut Ansyad, yang melawan aksi terorisme itu tak cukup hanya Detasemen Khusus Antiteror 88 dan BNPT. "Kami butuh masyarakat secara keseluruhan. Perlawanan terhadap terorisme itu harus dilakukan secara semesta," kata Ansyad.
Momen hari besar negara dan keagamaan sering kali membuat masyarakat lengah. Dia meminta masyarakat percaya aksi teror yang terjadi di pelosok Nusantara bukan isapan jempol. "Ini bukan proyek-proyekan. Jemaah Islamiyah itu nyata," ujar Ansyaad.
Ansyaad menepis anggapan sejumlah pakar yang menyatakan jika pemberantasan terorisme di Indonesia hanyalah proyek. Dia justru menyebutkan pelaku teror kini semakin canggih. "Mereka kini mampu membuat bom nitrogliserin," kata Ansyad.
Kemampuan teroris dalam meracik bahan kimia diakui semakin lihai. Ansyad meminta masyarakat dan juga media massa proaktif terhadap upaya kontra terorisme. "Kami butuh partisipasi masyarakat dalam pemberantasan teroris," kata Ansyad.
SUBKHAN JUSUF HAKIM
Topik Terhangat
Hambalang Jilid 2 | Rusuh Nabire | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan
Berita Lain:
Wakil Menteri Dituding Muluskan Anggaran Hambalang
Dua Orang Ditembak di Apartemen Mediterania
Polri dan TNI Diminta Pulihkan Situasi di Nabire
Priyo: ICW Salah Mengerti Surat Napi Koruptor