TEMPO.CO, Jakarta - Kurikulum 2013 akan diterapkan di seluruh mata pelajaran Sekolah Menengah Atas. Sementara, buku yang sudah siap hanya untuk tiga mata pelajaran. Yaitu Sejarah, Matematika dan Bahasa Indonesia. "Bukunya sudah mulai kami kerjakan sekarang," kata Wakil Menteri Pendidikan Musliar Kasim, Jumat, 12 Juli 2013. Padahal, impelemntasi kurikulum baru ini tinggal tiga hari lagi.
Jika buku untuk mata pelajaran lain belum siap, kata Musliar, boleh menggunakan buku teks apa saja. "Yang penting tetap ikut filosofi kurikulum 2013," kata dia.
Sementara buku masih dalam proses penulisan, lain halnya dengan para guru. Selain guru tiga mata pelajaran tersebut, guru akan dilatih pada 16 Juli mendatang. Pelatihan ini, menurut Musliar, tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar. "Ya latihannya di sekolah masing-masing, in house training," kata dia.
Sambil menunggu masa pelatihan, guru dan kepala sekolah yang sudah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 diminta untuk membiasakannya kepada guru lain. "Sementara ini, sharing sesama guru saja dulu, jadi saat dilatih, sudah ada bayangan," kata Musliar.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti menilai keterlambatan pencetakan buku sebagai bukti lain ketidaksiapan kementerian mengimplementasikan kurikulum baru. Menulis buku, kata Retno, bukanlah sesuatu yang mudah dan dapat dihasilkan dengan cepat. "Saya juga penulis buku ajar, saya ragukan kualitas bukunya nanti," katanya.
Ditambah lagi dengan pelatihan guru yang disusulkan, dinilai Retno sebagai indikator kuat bahwa kementerian memang tidak memiliki perencanaan yang baik. "Bagaimana mau sukses, perencanaannya aja tak baik, tidak jelas grand design mau dibawa kemana," kata Retno.
Semula, kata Retno, pemberitahuan yang diterima sekolah, untuk jenjang SMA, penerapan kurikulum hanya untuk 3 mata pelajaran. "Ini saya baru tahu kalau berubah lagi, belum ada pemberitahuan resmi," kata dia. Retno menganggap, kebijakan dadakan soal pelatihan di saat tahun ajaran baru ini, jelas akan menyusahkan guru dan mengorbankan anak didik.
TRI ARTINING PUTRI