TEMPO.CO, Jakarta -Markas Besar Polri memblokir video Youtube gembong teroris Poso, Sulawesi Tengah, Santoso alias Abu Wardah alias Komandan. "Kami putus supaya masyarakat tidak disuguhi yang seperti itu," kata Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 11 Juli 2013.
Menurut Timur, upaya pemblokiran dilakukan jajarannya bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ia mengatakan, tayangan tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan. Meski begitu, Timur memastikan penyelidikan video ini tetap berjalan. "Kami lakukan langkah-langkah yang lebih intensif."
Lama dicari polisi gembong teroris Poso, Sulawesi Tengah, Santoso justru muncul di Youtube. Dalam video itu, dia menampilkan wajahnya, bersurban hitam dengan dikawal dua orang yang menutup muka dan memegang senjata laras panjang jenis FNC.
Video berjudul "Risalah Kepada Ummat Islam di Kota Poso" itu diunggah di Youtube pada 6 Juli 2013 dengan lama durasi selama 6 menit 3 detik.
Selain Santoso dan dua pengawalnya yang terlihat di video, juga ada seorang pria sedang berlatih menembak menggunakan senjata laras panjang. Dalam video itu juga terlihat seorang pria yang diduga tewas akibat ledakan bom rakitan.
Syaikh Abu Wardah Santoso, begitu nama Santoso tertulis dalam video tersebut. Dalam video itu, dia mengatakan rasa bangganya terhadap perlawanan warga Poso kepada Detasemen Khusus 88 pada pekan lalu.
"Buat saudara-saudaraku yang ada di kota Poso, bahwasanya antum telah merasakan bagaimana jahatnya Densus 88 terhadap umat ini. Antum telah tahu bagiamana Densus 88 membantai dan memenjarakan saudara-saudara kita di Poso sejak 2007 hingga sekarang. Dan hal itu pernah saya rasakan sendiri," kata Santoso dalam video yang sudah beredar di dunia maya itu, sambil memperlihatkan sebuah pistol jenis FN 46 yang dipegangnya.
Santoso juga menyerukan kepada rekan-rekannya, agar terus memberikan perlawanan terhadap Densus 88 yang ia anggap sebagai musuh nyata.
PRIHANDOKO
Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Berita lainnya:
Polisi Pastikan Santoso yang Ada di Video YouTube
Muatan Porno di Buku SD, Sanksi ke Penerbit Lemah
KPK Periksa Ketua Panitia Kongres Demokrat 2010
Cicil Denda, Susno Duadji Jual Rumah Mewah