TEMPO.CO, Jakarta - Rencana mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini dimulai dengan mendekati para tokoh yang memiliki kantong-kantong massa, seperti organisasi masyarakat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
"Simpul massa seperti Muhammadiyah dan NU sudah saya dekati melalui tokoh kultural atau kiai yang paling sepuh di suatu wilayah," kata Mahfud saat menghadiri Syukuran Rumah Sekertariat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia di Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad, 7 Juli 2013.
Menurut Mahfud, pendekatan terhadap simpul massa kedua organisasi tersebut ia lakukan lantaran jika masuk ke struktur organisasi terhambat aturan. Alasannya, kedua organisasi kemasyarakatan itu harus netral tak memihak ke partai atau tokoh tertentu.
Mahfud mengakui dirinya tak hanya mendekati organisasi Islam saja melainkan juga organisasi keagamaan lainnya seperti Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). "Dulu saya pernah berceramah di Medan soal Natal," ujarnya.
Selain organisasi keagamaan, Mahfud mengatakan, dirinya menggalang massa ke berbagai lintas organisasi baik lembaga swadaya masyarakat, ormas dan non-ormas. Ia menggelar ceramah di berbagai kampus maupun pesantren. "Meski isinya hanya ceramah yang tak ada muatan politiknya," tutur dia.
ERWAN HERMAWAN