TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin dituding menjual tanah wakaf pada terdakwa kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian Luthfi Hasan Ishaaq. Mantan politisi Partai Keadilan Yusuf Supendi akan melaporkan hal tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Tanah wakaf itu milik Ustad Faisal Rahmat. Lahan tersebut dijual Hilmi ke Luthfi," ujar Yusuf kepada awak media di lobi Gedung KPK, Kamis, 4 Juli 2013.
Yusuf menyebutkan, lahan wakaf tersebut terletak di Kampung Loji, Cipanas, Jawa Barat. Sebuah bangunan rumah berdiri di atasnya.
Faisal Rahmat adalah salah satu anggota Persatuan Islam. Ia, kata Yusuf, mewarisi lahan dan rumah Induk Wakaf yang mendapat wasiat dari Majelis Taklim Mirwatul Quran AA Zainal dan Umi M Marikah.
Menurut Yusuf, transaksi atas tanah wakaf tersebut diketahui pada 23 Mei lalu. Ketika itu, Hilmi menjadi saksi untuk Luthfi, mengakui menjual rumah di Cipanas kepada bekas Presiden PKS itu. Dua hari setelah pengakuan, KPK menyita rumah. "Ternyata rumah itu adalah rumah yang sama dengan yang diwakafkan pada Faisal," ujar dia.
Yusuf dan Faisal berencana mengajukan keberatan kepada KPK. Ia mengutip Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, pasal 40 yang melarang penjualan dan penyitaan harta wakaf. Adapun pada pasal 67, lanjut Yusuf, penjual harta wakaf terancam pidana kurungan 5 tahun dan denda Rp 500 juta.
"Yang berkewajiban menyelamatkan wakaf ini bukan saya tapi umat Islam. Khususnya organisasi Persis," katanya.
Sebelumnya, Hilmi pernah dicecar penyidik soal rumah senilai Rp 1,2 miliar di bilangan Kampung Loji I Timur nomor 30 A RT II RW 17 Kelurahan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hilmi memang memiliki banyak informasi mengenai Luthfi.
Menurut Hilmi, rumah itu memang dibeli Luthfi. Belakangan, rumah tersebut disita KPK, karena diduga masuk dalam pusaran tindak pidana pencucian uang bekas orang nomor satu di PKS itu.
FEBRIANA FIRDAUS
Berita Terpopuler:
Ada SBY, Tepuk Tangan Meriahnya untuk Jokowi
Ini Alasan Terdakwa Cebongan Mengakui Perbuatannya
Garuda Indonesia Maskapai Pertama dengan Wi-Fi
KPI: Sang Bos Manfaatkan TV untuk Berpolitik
Ada Boneka Barbie Bertubuh Proporsional di Amerika