TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim ikut memberikan perhatian terhadap persoalan yang dihadapi guru bantu dan guru honorer. "Istri saya, Ibu Ani, sejak tahun 2004 menerima ribuan SMS, terutama dari guru bantu dan honorer," kata SBY, saat membuka Kongres XXI PGRI dan Kongres Guru Indonesia Tahun 2013, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2013.
Menurut dia, isi pesan pendek yang diterima Ibu Negara bermacam-macam. "Ada yang setengah marah, ada yang marah, ada yang marah sekali," ujar SBY, disambut tawa hadirin. "Begitu diangkat jadi PNS, jadi guru, ada yang lupa untuk berterima kasih. Meski banyak juga yang berterima kasih," dia menambahkan.
Meski begitu, SBY mengaku tak mempersalahkan tindakan mereka yang mengirim pesan lewat layanan SMS itu. Yang terpenting, dia melanjukan, pemerintah ikut memperhatikan guru bantu dan honorer yang tidak jelas nasib dan statusnya.
Atas berbagai masalah serupa yang belum selesai, SBY mengaku sudah mengambil keputusan untuk dicarikan solusinya dan solusi ini diharapkan bisa segera diimplementasikan tahun depan. "Insya Allah tidak ada lagi masalah seperti ini," ujar dia.
SBY mengatakan, ia sudah meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Menteri Sekretaris Negara, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, untuk mengundang seluruh gubernur guna bersama-sama mencari solusi dan menetapkan kebijakan untuk mengatasi masalah ini.
"Sehingga tidak menimbulkan keresahan di kalangan guru bantu dan guru honorer maupun PNS yang belum diangkat," ucap mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ini. "Saya hanya ingin tahun depan nasib dan kesejahteraan guru sudah menjadi makin baik."
PRIHANDOKO
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terpopuler:
Wartawati Korban Pemerkosaan Mulai Terbuka ke Polisi
PAN Tolak RUU Ormas, 'Pecat Besan!'
Rumah Banyak, Satu yang Jadi Favorit Djoko Susilo
Agnes Monica Bantah Ubah Nama Jadi 'Montana'
Suswono: Bodohnya Pengusaha Bisa Dibohongi AF