Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bocah Pengidap AIDS Alami Kekerasan Fisik

image-gnews
Sejumlah anak kecil positif HIV/AIDS memakai masker dan membuat formasi dalam bentuk pita merah yang merupakan simbol universal kesadaran dan dukungan bagi mereka yang hidup dengan HIV, dalam peringatan Hari AIDS Sedunia di Mumbai, India, (1/12). (AP Photo/Rafiq Maqbool)
Sejumlah anak kecil positif HIV/AIDS memakai masker dan membuat formasi dalam bentuk pita merah yang merupakan simbol universal kesadaran dan dukungan bagi mereka yang hidup dengan HIV, dalam peringatan Hari AIDS Sedunia di Mumbai, India, (1/12). (AP Photo/Rafiq Maqbool)
Iklan

TEMPO.CO, Blitar -  Meila (bukan nama sebenarnya), bocah pengidap HIV/AIDS yang dirawat di Rumah Sakit Umum Mardi Waluyo Kota Blitar, Jawa Timur diduga pernah mengalami kekerasan fisik. Dia juga sempat diincar panti asuhan yang diduga jaringan pengemis yang hendak mengambil alih perawatan Meila.

Muhammad Agung, relawan HIV/AIDS yang merawat Meila di ruang isolasi Rumah Sakit Mardi Waluyo mengatakan sejak ditemukan akhir Mei lalu hingga sekarang bocah tersebut tak berani berbicara panjang. Dia hanya mengangguk dan menggeleng saat ditanya petugas medis yang merawatnya. "Ada trauma luar biasa yang ia alami," kata Agung kepada Tempo, Jumat 28 Juni 2013.

Meski belum bisa mengorek keterangan dari Meila, Agung dan seorang psikolog rumah sakit yang merawat memastikan Meila mengalami kekerasan fisik dan psikis. Dia diduga tertular HIV dari orang tuanya yang kemudian meninggal dunia. Selanjutnya Meila dirawat oleh orang dekat keluarganya dan mengalami kekerasan sebelum akhirnya dibuang di pasar dan diselamatkan petugas Dinas Sosial.

Saat ini Agung dan relawan lainnya berusaha menyembuhkan traumatik yang dialami Meila. Ditemani seorang psikolog, bocah berusia lima tahun ini menghabiskan waktu dengan menggambar dan bermain boneka di rumah sakit. Namun hingga kini dia masih bungkam dengan asal usulnya dan tak bersedia menceritakan apa yang dialami kepada Agung.

Kekerasan fisik dan psikis yang dialami Meila, menurut Agung, cukup berat. Dalam kondisi ditinggal mati ibunya, dia hidup di jalanan tanpa kasih sayang. Dan pada saat yang sama kondisi kesehatannya terus menurun akibat serangan virus HIV/AIDS. "Bisa dibayangkan bagaimana penderitaan dia," kata Agung.

Saat kondisi kesehatannya membaik kelak, Agung berharap Meila bisa dirawat dan ditampung di panti asuhan khusus penderita orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Bogor atau Papua. Tempat itu dianggap paling tepat untuk Meila karena semua orang bisa menerimanya dengan baik. Sementara perlakuan tersebut tidak ada pada pengurus panti asuhan di Blitar dan kota lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agung menambahkan keberadaan Meila ini juga mencuri perhatian kelompok tak jelas untuk mengadopsinya. Baru-baru ini dia menerima permintaan adopsi dari sebuah lembaga di Yogyakarta yang bermaksud mengadopsi Meila untuk dirawat. Namun setelah ditelusuri dan berkomunikasi lebih jauh, Agung menduga kelompok ini adalah jaringan mistur (pengemis yang diatur). Mereka kerap mengadopsi anak-anak kecil yang sakit untuk dipekerjakan di kawasan wisata Candi Borobudur. Biasanya anak pengidap penyakit folio, gizi buruk, dan kelumpuhan menjadi sasaran utama mereka.

Hal ini dibenarkan juru bicara Rumah Sakit Mardi Waluyo Rita Triana. Sebelum menghubungi Agung, kelompok ini terlebih dulu mengontaknya untuk meminta hak pengasuhan Meila. Namun Rita menyerahkan keputusan itu kepada Agung dan Dinas Sosial yang telah merawat Meila selama beberapa waktu terakhir. "Kami akan merujuknya ke panti asuhan resmi agar tak disalahgunakan kelompok tak jelas," kata Rita.

HARI TRI WASONO

Terhangat:
Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?| Persija vs Persib| Penyaluran BLSM| Eksekutor Cebongan

Baca Juga:
SBY dan Ronaldo Saling Follow di Twitter

Heboh Bayi Berkepala Dua di Majenang, Cilacap
Ilmuwan Temukan Tiga Planet Layak Huni
Implan Payudara Wanita Pecah Saat Bermain iPhone

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.


Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Media briefing Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2023 ''Bergerak Bersama Komunitas, Akhiri AIDS 2030
Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.


Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.


Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Buah Matoa. shutterstock.com
Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.


AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

Penampilan tersangka pria berinisial MDS (20) yang menganiaya korban pria berinisial D (17) di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, Rabu 22 Februari 2023. ANTARA/Luthfia Miranda Putri
AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.


Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Equalize Our Child & Gala Premiere Film Pendek
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.


Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Drama musikal Rent dipentaskan pada 25 - 27 November 2022 di Teater Ciputra Artpreneur. (Dok.Teman Musical)
Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.


Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Tragedi Kanjuruhan terjadi akibat kerusuhan antara suporter usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022. Hingga saat ini, korban tewas telah mencapai 130 jiwa dan menjadikannya sebagai bencana sepak bola terbesar kedua di dunia. REUTERS
Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.


Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.


Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Ilustrasi pemeriksaan HIV. ANTARA/Zabur Karuru
Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.