Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Ada Saksi Cebongan yang Kompeten

image-gnews
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (dua kiri)  bersiap memberikan keterangan pers terkait insiden penyerangan oleh gerombolan bersenjata ke LP Cebongan Sleman di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat (29/3). ANTARA/Andika Wahyu
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (dua kiri) bersiap memberikan keterangan pers terkait insiden penyerangan oleh gerombolan bersenjata ke LP Cebongan Sleman di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat (29/3). ANTARA/Andika Wahyu
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim psikologi yang melakukan pendampingan terhadap 42 saksi kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman menyatakan tidak ada saksi yang 100 persen kompeten memberikan kesaksian di persidangan. 

Anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Inspektur Jenderal (Purn) Teguh Soedarsono menyatakan hasil laporan ini saat paparan hasil tes psikologi saksi Cebongan di Hotel Santika Prima Yogyakarta, Senin  17 Juni 2013. 

Dalam laporan yang disampaikan oleh Yusti Probowati, Ketua Tim Psikologi yang melakukan assesment saksi Cebongan, jumlah saksi yang cukup kompeten ada 34 orang. Sementara 7 saksi dinyatakan kurang kompeten, dan satu orang sama sekali tidak memiliki kompetensi untuk memberikan kesaksian di persidangan. 

Yusti menyatakan, penilaian paling tinggi hanya pada kriteria cukup karena saksi masih merasa trauma. Temuan paling banyak adalah gejala klinis seperti depresi, trauma, dan rasa cemas. 

Ia menambahkan, pemeriksaan psikologi dilakukan dengan empat metode. Yaitu tes formal, informal, wawancara kognitif, dan observasi. Berdasar kesimpulan itu, tim yang ditunjuk oleh LPSK itu memberi beberapa rekomendasi. 

Antara lain, menyangkut model kesaksian. Dari 42 saksi hanya 31 orang bersedia datang langsung ke pengadilan. Sedangkan 10 saksi enggan menyampaikan keterangan secara langsung. Dua di antaranya merupakan petugas LP. Satu tahanan tidak bersedia memberi kesaksian. Namun, kata dia jumlah yang siap memberikan kesaksian langsung akan bertambah. 

Ketua Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) itu menambahkan, meskipun saat ini mereka siap, pada saatnya sidang nanti belum tentu mereka siap. Sehingga pendampingan terus dilakukan hingga persidangan selesai. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menyatakan, di samping model kesaksian, rekomendasi lain yang diajukan berkaitan tindak lanjut intervensi. Dari hasil pemeriksaan tim yang terdiri dari 18 orang selama dua minggu pekan terakhir, seluruh saksi dinyatakan perlu penguatan dan sentuhan prasidang. Yang membutuhkan tindakan konseling ada 13 orang.

Teguh sebagai Penanggungjawab Divisi Pemenuhan Hak Saksi dan Korban itu menambahkan, hasil laporan tersebut akan diserahkan kepada Oditurat dan Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta. Tembusannya disampaikan ke Ketua Mahmakah Agung (MA), Komisi Yudisial (KY), Menteri Hukum dan HAM, Pengadilan Militer Utama (Dilmilut), dan Pengadilan Militer Tinggi (Dilmilti).

Selain itu, hasil analisis itu juga akan diserahkan kepada Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). Laporan itu diharapkan bisa menjadi bahan dalam menentukan keputusan penyelenggaraan peradilan. "Upaya ini agar proses persidangan berlangsung secara terbuka, dan terpercaya atau fair trial," kata Teguh. 

MUH SYAIFULLAH 


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Soal Hadi Tjahjanto, Tito Karnavian: Dia Kakak Saya...

21 Desember 2017

Kapolri Tito Karnavian bersama dengan Panglima TNI  Hadi Tjahjanto, saat Apel gelar pasukan Operasi Lilin 2017 dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun 2018 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, 21 Desember 2017. Kejahatan konvensional lain seperti pencurian rumah kosong yang ditinggalkan, perampokan, dan lain-lain juga menjadi target dalam Operasi Lilin 2017. TEMPO/Subekti.
Soal Hadi Tjahjanto, Tito Karnavian: Dia Kakak Saya...

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengingatkan soal hubungan TNI-Polri. Tito Karnavian mengatakan Panglima Hadi Tjahjanto selalu cepat merespons.


Baku Tembak di TMII, Panglima TNI: Hanya Salah Paham  

3 Maret 2016

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memeriksa pasukan usai memimpin apel gelar pasukan Komando Operasi Pengamanan VVIP KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) 2016 di Lapangan Monas, Jakarta, 1 Maret 2016. KTT OKI sendiri akan berlangsung pada 6-7 Maret mendatang. TEMPO/Subekti.
Baku Tembak di TMII, Panglima TNI: Hanya Salah Paham  

Terjadi baku tembak di depan TMII, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menganggap anggotanya hanya melindungi diri.


Setelah Antaranggota Ribut,TNI dan Polri Palopo Apel Bersama

22 Februari 2016

Kapolda Sulsel Pudji Hartanto Iskandar (kedua kiri) bersama Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti (kedua kanan) saat mengecek kesiapan pasukan dalam apel kesiapan pasukan jelang Pilkada Serentak di Lapangan Syech Yusuf, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, 7 Desember 2015. Sebanyak 192.209 orang personil TNI dan Polri diturunkan untuk mengawal pemilihan bupati dan wakil bupati yang berlangsung di 11 kabupaten dan kota di Sulsel pada 9 Desember mendatang. TEMPO/Iqbal Lubis
Setelah Antaranggota Ribut,TNI dan Polri Palopo Apel Bersama

Sebelumnya pihak TNI dan Polri sama-sama memaparkan kronologi peristiwa sesuai dengan versinya masing-masing.


Komandan Kodim Bantah Anggota TNI Keroyok Polisi

21 Februari 2016

Ilustrasi. (Unay Sunardi)
Komandan Kodim Bantah Anggota TNI Keroyok Polisi

Polisi juga punya versi sendiri yang menyebutkan dua anggota polisi mendapat perlakuan kasar saat berada di Rumah Sakit Tetara dan Markas POM.


Anggota TNI Ikut Aniaya Dua Orang Polisi

21 Februari 2016

Ilustrasi penganiayaan. Elf.ru
Anggota TNI Ikut Aniaya Dua Orang Polisi

Kodim 1403 Sariwegading, Denpom dan Polres Palopo sudah melakukan pertemuan dan sepakat masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan.


Kesal Ditilang, Anggota TNI-AL Rusak Pos Polisi

15 Februari 2016

TEMPO/ Machfoed Gembong
Kesal Ditilang, Anggota TNI-AL Rusak Pos Polisi

Anggota TNI AL merusak pos polisi karena ditilang. Ia siap
mengganti kerusakan yang diperbutanya.


Bentrokan TNI vs Polri di Lubuklinggau, Polisi Kirim Tim

16 November 2015

Ilustrasi Penembakan Polisi. ANTARA FOTO/Ampelsa
Bentrokan TNI vs Polri di Lubuklinggau, Polisi Kirim Tim

Inspektur Jenderal Anton Charliyan meminta agar Polri diberi kesempatan untuk menyelidiki pertikaian antara TNI dan Polri di Lubuklinggau.


Bentrok TNI Vs Polri, Panglima Minta Tidak Terprovokasi  

16 November 2015

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah) didampingi Wakasal Laksamana Madya TNI Widodo (kanan) dan KSAD Jenderal TNI Mulyono (kiri) menyampaikan pernyataan pada wartawan terkait bentrok TNI-Polri di Lubuklinggau, Sumsel usai pertandingan Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, 15 November 2015. ANTARA FOTO
Bentrok TNI Vs Polri, Panglima Minta Tidak Terprovokasi  

TNI dan Polri telah berkoordinasi membentuk tim investigas untuk mengusut kasus tersebut.


Bentrokan TNI vs Polri, Pangdam dan Kapolda Besuk Korban  

14 November 2015

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Bentrokan TNI vs Polri, Pangdam dan Kapolda Besuk Korban  

Tidak ada korban jiwa. Tentara yang menjadi korban penembakan saat ini masih menjalani perawatan.


Bentrokan TNI vs Polri di Lubuklinggau, Dua Tentara Tertembak

14 November 2015

Ilustrasi. TEMPO/Fahmi Ali
Bentrokan TNI vs Polri di Lubuklinggau, Dua Tentara Tertembak

Kedua tentara itu ditembak polisi saat sedang ditugasi atasannya menangkap pelaku pencurian mobil milik komandan mereka.