TEMPO.CO, Bandung--Hutan kota Babakan Siliwangi, Bandung, akan dikomersialkan. Siapa pun yang ingin masuk ke sana, nantinya harus membayar. Begitulah salah satu rencana PT Esa Gemilang Indah (EGI) yang mendapat hak pengelolaan hutan seluas 3,8 hektare sekaligus surat Izin Mendirikan Bangunan untuk pendirian restoran berlantai dua di sana.
Juru bicara PT EGI, Dadan Hendayana mengatakan, retribusi masuk hutan itu bukan untuk mencari keuntungan. "Untuk biaya pengelolaan sejumlah fasilitas pengunjung. Kita tidak mau seperti tempat wisata lain yang susah wc, air, dan tempat ibadah," katanya kepada Tempo, Ahad, 16 Juni 2013. Ia menyamakan rencana retribusi itu seperti halnya masuk sarana olahraga ITB di dekat hutan Babakan Siliwangi yang harus bayar Rp 3000 per orang.
Menurut Dadan, pengembang akan menjadikan hutan Babakan Siliwangi sebagai laboratorium hidup. Perusahaan juga akan memelihara hutan secara maksimal karena suasana dan pemandangannya menjadi nilai jual yang penting buat ditawarkan ke tamu restoran. "Jadi kami tidak akan merusak alam di sana," katanya.
Selain itu, pengembang juga merencanakan kerjasama dengan para seniman Sanggar Olah Seni (SOS) di Babakan Siliwangi serta aktivis seni dan budaya di Bandung. Menurut Dadan, pihaknya menawarkan kegiatan seni dan budaya yang lebih aktif agar tempat itu semarak sehingga mendatangkan keuntungan. "Kita akan kelola bersama secara profesional," ujarnya.
Pemerintah Kota Bandung akhir 2012 lalu memberikan IMB untuk pendirian ulang rumah makan Babakan Siliwangi yang telah musnah terbakar beberapa tahun lalu kepada PT EGI. Perusahaan itu juga diberi hak mengelola dan memelihara hutan kota tersebut, selain membagi keuntungan pendapatannya ke kas daerah.
Namun rencana tersebut beberapa bulan terakhir mendapat tentangan dari para aktivis lingkungan, seniman, serta warga yang tergabung dalam Forum Peduli Babakan Siliwangi. Mereka berupaya menyelamatkan hutan Babakan Siliwangi sebagai hak publik dan bersih dari bangunan baru. Penolakan itu, menurut salah seorang aktivis Taufan Suratno, belum surut walau Walikota Bandung Dada Rosada kemarin berniat mencabut IMB restoran.
ANWAR SISWADI
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Kongres Dukung Jokowi Presiden 2014 di Bandung
Jokowi Tolak Bayar Sewa Stan di PRJ Kemayoran
Ada 'Kartel' Kerak Telor di PRJ Kemayoran
Ahok Rela Taman Monas Rusak Karena PRJ