TEMPO.CO, Bandar Lampung-Kawasan Register 45 Sungai Buaya Mesuji kembali memanas. Ratusan massa perambah yang mendiami kawasan hutan milik negara itu terlibat saling serang, Selasa petang, 12 Juni 2013. Satu orang terluka, satu rumah dan satu unit mobil terbakar dalam aksi penyerangan yang dilakukan oleh salah satu kelompok perambah tersebut.
Aksi saling serang itu melibatkan dua kelompok yang mendiami kawasan Karya Jaya dan Sidodadi Register 45. Kemarin, ratusan warga dari Karya Jaya menyerang kelompok Wayan Ana di Sidodadi. "Massa datang dengan puluhan kendaraan bermotor dan langsung menyerbu rumah Pak Wayan yang menjadi koordinator kami," kata Bendri, salah seorang warga, Rabu 12 Juni 2013.
Berulangkali terdengar letusan tembakan dalam bentrokan yang berlangsung cepat itu. Usai puas membakar rumah yang dijadikan tempat mengepul singkong itu massa kemudian membubarkan diri. "Aksi saling serang ini diduga akibat adanya persaingan antar koordinator kelompok perambah dalam merekrut anggota dan pembagian lahan," kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Tulangbawang Komisaris Deden Heksaputra.
Seorang warga yang terluka yaitu Nyoman Mediarta, 32 tahun, langsung dilarikan ke rumah sakit. Kerabat Wayan Ana yang sehari-hari bekerja sebagai petugas penimbang singkong itu menderita luka bacok di bagian lengan.
Lokasi Register 45 yang sangat tertutup sejak perambahan hutan besar-besaran itu menyulitkan apara keamanan mencegah bentrok. Saat ini aparat keamanan masih disiagakan di Markas Polsek Simpang Pematang Mesuji. "Kami masih menyelidiki dan berusaha mencegah agar tidak terjadi konflik horisontal yang lebih besar," katanya.
Sehari sebelumnya, warga yang mendiami kawasan yang diklaim milik penguasaan PT Silva Inhutani itu juga terlibat bentrok. Kelompok Wayan Ana mengamuk dan membakar satu unit sepeda motor milik salah satu anggota kelompok lain.
Saat ini situasi di kawasan Register 45 msih mencekam. Sejumlah warga masih bersiaga dengan senjata tajam dan bambu runcing. Mereka berjaga-jaga di pintu masuk kawasan permukiman semi permanen itu.
NUROCHMAN ARRAZIE
Berita Lainnya:
Hidayat Nur Wahid: PKS Memang Main di Dua Kaki
Laris Manis Lelang Barang Gratifikasi di KPK
Dolar Tembus Rp 10.000, BI Guyur US$ 100 Juta/Hari
Jokowi Ganti Dua Direktur RSUD
Apa Saja Kelebihan iOS 7?