TEMPO.CO , Kupang: Enam dari 25 penumpang Merpati MA 60 yang kecelakaan di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Johanes Kupang, Selasa, 11 Juni 2013. Keenam penumpang patah tulang dan kena gangguan saraf.
Manajemen Merpati menjamin pengobatan bagi enam korban tersebut. Korban Elin Mite, misalnya, masih terbaring lemas di ruang paviliun RSUD Johanes Kupang dengan penahan di bagian leher yang belum dibuka. Siswa sekolah menengah pertama di Kupang ini merupakan satu dari enam korban yang masih dirawat di RSUD Johanes Kupang.
Elin mengaku masih trauma. "Saya masih merasa pusing dan leher saya tegang dan sulit diputar," katanya.
Dalam pesawat itu, Elin tak sendiri, tapi bersama ayahnya, Alfons Mite; dan kakanya, Andi Mite. Mereka baru pulang berlibur ke kampung halamannya. "Saya bersyukur, karena anggota keluarga saya selamat," kata ibu Ella, ibunda Elin.
Ayah dan kakak Elin dirawat di Rumah Sakit Bayangkara Kupang. Andi mengaku sudah mendapat pendampingan untuk menghilangkan rasa trauma. Namun, dia masih ketakutan. "Saya masih takut, mengingat kejadian itu," katanya.
Alfons Mite mengaku merasa pusing karena benturan di bagian kepala. Dia masih mendapat suntikan obat syaraf.
Presiden Direktur Merpati, Rudi Setyopurnomo mengaku akan menjamin seluruh biaya kesehatan dari penumpang yang mendapat perawatan dan menginap di RSUD. "Kami akan tanggung semua biayanya," katanya.
YOHANES SEO
Terhangat: EDSUS Aksi Alay | Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
POLITIK Terpopuler
Bos Indosat Diperiksa sebagai Tersangka Korupsi
Gitar Jokowi Tak Masuk Daftar Lelang
Soal Konvensi, Anas Malah Belajar Konveksi!