TEMPO.CO , Bandung:Lorong bawah tanah lembaga pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, menjadi tempat untuk perkebunan jamur tiram. Pengelolaan dengan pihak swasta itu sudah berjalan selama setahun. "Per hari bisa panen jamur lebih dari satu kuintal dari 30 ribu polybag," kata salah seorang staf penjara, Andri Warsono kepada Tempo di festival kuliner Keuken, Ahad, 9 Juni 2013.
Menurut Andri, kebun jamur tiram itu dikelola oleh 10 orang narapidana. Penjara tidak ikut menjual hasil panen, melainkan hanya menyediakan tempat dan pekerjanya. "Kami kerjasama dengan pihak ketiga dan mendapat bagi hasil," kata staf Pembina Kerohanian Agama Islam itu.
Budidaya jamur itu juga ikut dirasakan para penghuni penjara sebagai santapan. Salah seorang narapidana Sukamiskin yang keluar sementara untuk ikut acara festival, Yana mengatakan, jamur tiram mereka olah menjadi beragam sayur. "Pernah juga bikin untuk jamur renyah," kata tahanan berusia 26 tahun itu.
Potensi jamur tiram di LP Sukamiskin itu beberapa waktu lalu ikut dilirik sekelompok mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung. Mereka membuat olahan jamur nugget dan mengajak para napi yang berminat untuk ikut membuat. "Nantinya setelah keluar penjara, kami bisa jualan jamur nugget," kata Apep, narapidana lainnya.
Di festival kuliner Keuken di Bandung hari ini, Apep dan Yana memasak bersama. Mereka membuat bruschetta saus jamur tiram.
ANWAR SISWADI
Berita Lain:
KPU Jatim Diminta Tegas Soal Dualisme PK dan PPNUI
Jenazah Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan
Bahasa Alay Tidak Sepenuhnya Negatif
Balapan Sepeda 'Telanjang' Digelar di Meksiko
Sultan Hamengku Buwono X Mengenang Taufiq Kiemas