TEMPO.CO, Kupang - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya berharap bentrokan antara warga Desa Redontena dan warga Desa Adobala di Kecamatan Klubagolit, Kabupaten Flores Timur, harus segera diakhiri, sehingga tidak terjadi bentokan susulan.
”Saya telah menghubungi berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, dan tokoh agama kedua desa untuk segera bertemu mencari solusi. Kondisi keamanan harus segera diredakan,” kata Frans Lebur Raya kepada wartawan, Kamis, 6 Juni 2013.
Sedangkan Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin mengatakan, telah menggelar pertemuan dengan aparat keamanan dari kepolisian dan TNI. Pertemuan juga melibatkan tokoh masyarakat kedua desa yang bertikai.
"Pertemuan di kantor Camat Klubagolit baru saja selesai kami lakukan. Nanti akan dilanjutkan di desa Redontena, kemudian di Desa Adobala. Kami berusaha agar masalah ini tidak lagi diperpanjang,” ujarnya kepada wartawan yang menghubungi dari Kupang.
Menurut informasi yang diperoleh Yoseph, pemicu terjadinya bentrokan yang terjadi pada Selasa malam, 4 Juni 2013, adalah pembakaran oring (pondok) kosong milik warga Redontena di lahan sengketa, yakni di perbatasan kedua desa. ”Aksi pembakaran tersebut memancing kemarahan warga Redontena sehingga terjadi bentrokan,” ucap Yoseph.
Yoseph mengatakan, konflik antarwarga kedua desa tersebut harus secepatnya diselesikan agar tidak memunculkan masalah baru. Keresahan warga kedua desa akibat konflik juga harus diakhiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, bentrokan yang diwarnai perang tanding warga dua desa di Pulau Adonara tersebut mengakibatkan dua orang warga Desa Adobala mengalami luka tembak. Sebab, dalam perang tanding mereka menggunakan senjata rakitan.
Dua warga yang terluka adalah Regina, 45 tahun, dan anaknya yang sedang digendongnya, Mercy, 2 tahun. Regina terkena peluru nyasar di bagian kaki, sedangkan Mercy terkena peluru di bagian kepala.
Bentrokan akibat sengketa kepemilikan lahan garapan yang berada di batas wilayah kedua desa sudah berlangsung sejak 1952. Kemudian kembali terjadi pada 1982.
YOHANES SEO
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK
Berita terpopuler:
Berkas Sang Pemotong `Burung` Diterima Kejaksaan
Didenda Rp 8,2 Miliar, Ini Jawaban PT Priamanaya
Geng Sopir Angkot 'The Doctor' Lakukan Pembunuhan