Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kejaksaan Endus Aliran Dana BJB ke Bupati Lombok

image-gnews
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJB) dan Banten. TEMPO/Seto Wardhana
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJB) dan Banten. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung Adi Toegarisman mengungkapkan tim penyidiknya mendapat informasi mengenai adanya aliran dana Bank Jabar-Banten yang mengalir ke Bupati Lombok Tengah Suherly. "Kami mengagendakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan untuk mengklarifikasi informasi itu," kata Adi di gedung Jampidsus, Selasa, 4 Juni 2013.

Adi belum dapat memerinci informasi yang dia maksud itu, termasuk berapa jumlah aliran dana. "Tim belum lapor. Pokoknya kami mau mengklarifikasi itu," ujar dia.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Setia Untung Arimuladi mengatakan Suherly dipanggil untuk diperiksa kemarin, Selasa, 4 Juni 2013, namun Suherly tidak datang. "Yang bersangkutan tak dapat hadir dan meminta dijadwalkan kembali pemeriksaannya," ujar dia di kantornya.

Kasus ini bermula saat PT Cipta Inti Parmindo mengajukan permohonan kredit pembiayaan sebesar Rp 76 miliar pada 2011 di Bank BJB Cabang Surabaya. Plafon kredit yang dikucurkan BJB malah melambung lebih dari tiga kali lipat.

Dalam dokumen persetujuan kredit nomor 153/SBY-KOM/2011 tertulis kredit senilai Rp 250 miliar itu diperuntukkan buat membiayai proyek tahun 2011 yang pendanaannya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pemberian kredit ini diduga melanggar sejumlah aturan, termasuk dalam soal plafon kredit yang melonjak hingga tiga kali lipat dari yang diajukan perusahaan. Direktur Utama PT Cipta Inti Yudi Setiawan menduga hal ini terjadi karena intervensi dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yudi bercerita, pertengahan Agustus 2012 ia mendapat tawaran jasa pemberian kredit tambahan Rp 500 miliar melalui PT Cipta Terang Abadi, anak perusahaan PT Cipta Inti Parmindo. Saat itu ia pun sempat berbicara dengan Ahmad Heryawan via telepon mengenai hal tersebut. "Pak Gubernur berjanji mempertemukan saya dengan Komisaris Bank Jabar untuk membicarakan kredit baru tersebut," katanya.

Aher membantah tuduhan tersebut. Ditemui usai upacara serah terima jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat di Markas Besar TNI AD pada Kamis, 23 Mei 2013, dia hanya mengatakan, "Saya tak terlibat."   

MUHAMAD RIZKI

Topik terhangat:

Penembakan Tito Kei
| Tarif Baru KRL | PKS Vs KPK | Ahmad Fathanah

Berita lainnya:
9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan

3 Menteri Terbaik Ini Bukan dari Parpol 

Pendukung Award untuk SBY Mengaku Dibayar US$ 100

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polri Tetapkan Dua Tersangka Baru dalam Kasus Korupsi BJB Syariah

14 Juli 2019

Ilustrasi korupsi
Polri Tetapkan Dua Tersangka Baru dalam Kasus Korupsi BJB Syariah

Bank BJB Syariah mencairkan kredit fiktif untuk dua perusahaan PT Hastuka Sarana Karya (HSK) dan CV Dwi Manunggal Abadi. Dua orang sudah dihukum.


bank bjb Raih Penghargaan Korporasi Merah Putih

9 April 2019

bank bjb meraih Penghargaan Korporasi Merah Putih dalam Anugerah Indonesia Maju 2018-2019 yang digelar di Ballroom Pullman Hotel, Jakarta pada Senin 8 April 2019.
bank bjb Raih Penghargaan Korporasi Merah Putih

Penghargaan Anugerah Indonesia Maju 2018-2019 diberikan kepada mereka yang dinilai telah menjadi akselerator, motor, dan inovator dalam bidang politik, ekonomi dan bisnis. Mereka dinilai bekerja tulus, demi Indonesia melalui berbagai terobosan program dan kerja nyata.


Aher: Saya Tanggung Jawab ke BJB bukan BJB Syariah

13 Maret 2019

Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai diperiksa oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri pada Rabu, 13 Maret 2019. TEMPO/Andita Rahma
Aher: Saya Tanggung Jawab ke BJB bukan BJB Syariah

Aher mengatakan hanya bertanggung jawab dengan Bank BJB bukan BJB Syariah


Polisi Periksa Aher Sebagai Saksi Dugaan Korupsi BJB Syariah

13 Maret 2019

Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan alias Aher, datang untuk mengklarifikasi surat pemanggilan di gedung Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019. Dalam kesempatan itu, Aher diperiksa sebagai saksi terkait perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/Faisal Akbar
Polisi Periksa Aher Sebagai Saksi Dugaan Korupsi BJB Syariah

Polisi memeriksa Aher sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi di Bank BJB Syariah.


Kejaksaan Tahan Tersangka Proyek Pembangunan Tower Bank BJB  

30 Maret 2015

Bank BJB. TEMPO/Aditia Noviansyah
Kejaksaan Tahan Tersangka Proyek Pembangunan Tower Bank BJB  

Dalam kasus ini, negara ditaksir merugi Rp 271 miliar.


Kasus Korupsi Bank Jabar Banten Mulai Disidangkan  

6 Januari 2014

Bank BJB. TEMPO/Prima Mulia
Kasus Korupsi Bank Jabar Banten Mulai Disidangkan  

Pengucuran kredit Bank BJB kepada Yudi Setiawan dinilai janggal.


Jampidsus Minta Penyidik Segera Panggil Elda

3 September 2013

Pengusaha Elda Devianne Adiningrat. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Jampidsus Minta Penyidik Segera Panggil Elda

Pemanggilan tersebut harus dilakukan secepatnya untuk segera menuntaskan penyidikan.


Giliran Komisaris Bank Jabar Diperiksa Kejaksaan  

28 Agustus 2013

Bank BJB. TEMPO/Aditia Noviansyah
Giliran Komisaris Bank Jabar Diperiksa Kejaksaan  

Kepala Divisi Umum Bank BJB Wawan Indrawan dan bos perusahaan rekanan, Direktur PT Comradindo Lintasnusa Perkasa Tri Wiyaksa, sudah tersangka.


Kasus Korupsi Menara, Dirut BJB Masih Saksi

27 Agustus 2013

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk. Bien Subiantoro. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Korupsi Menara, Dirut BJB Masih Saksi

Dirut BJB menolak menjawab soal materi penyidikan kasus dugaan korupsi pembangunan BJB Tower ini.


Dirut Bank Jabar Diperiksa 8 Jam Lebih

27 Agustus 2013

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk. Bien Subiantoro. TEMPO/Imam Sukamto
Dirut Bank Jabar Diperiksa 8 Jam Lebih

Bien Subiantoro diperiksa sejak pukul 09.00.