TEMPO.CO, Samarinda - Seratusan warga suku Dayak Kalimantan Timur berunjukrasa di Komisi Pemilu, Kamis, 30 Mei 2013. Mereka mendesak verifikasi faktual berkas bakal calon gubernur dihentikan karena Ketua Komisi Pemilu Kalimantan Timur Andi Sunandar dinilai tak netral sebagai penyelenggaran Pemilihan Gubernur.
Tokoh Dayak, Laden Mering mengatakan mereka melihat sendiri saat Andi bertemu dengan salah satu pasangan bakal calon di kamar 611 Hotel Mesra. Andi, kata Laden, kerap bersama Ketua Panwaslu sesaat menjelang penutupan pendaftaran, 28 Mei 2013.
"Ini ada apa? Kalau memang netral kenapa Ketua KPU dan Panwaslu mendatangi pasangan calon?," kata Laden Mering, Kamis, 30 Mei 2013.
Tak ada seorang anggota KPU Kalimantan Timur yang menemui pengunjuk rasa.
Sekretaris KPU Syarifudin yang menemui pengunjuk rasa mengabarkan seluruh anggota KPU saat ini berada di Kabupaten Nunukan untuk melantik anggota KPU baru di daerah itu.
Berdasarkan jadwal, rombongan KPU tiba di Samarinda pada Senin pekan depan. Selama menunggu, warga Dayak menginap di depan kantor KPU Jalan Basuki Rahmat Samarinda dengan mendirikan tenda.
Jadwal pemilihan gubernur saat ini memasuki masa verifikasi setelah masa pendaftaran berakhir, 28 Mei. Ada tiga pasangan yang telah resmi mendaftar sebagai bakal calon.
PDI Perjuangan berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan mengusung Farid Waddjdy dan Aji Sofyan Alex. Partai Golkar berkoalisi dengan sembilan partai lain mengusung Awang Faroek Ishak dan Mukminn Faisal. Sementara satu pasangan lain dari calon perseorangan, Imdaad Hamid dan Ipong Muchlisoni. Pemilihan digelar pada 10 September 2013.