TEMPO.CO, Pamekasan-Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk madrasah ibtidaiyah (MI) dan tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, belum cair. Akibatnya banyak madrasah yang terlilit hutang. "Selama 2013 ini dana bos belum ada yang cair," kata Hamid, pengelola sebuah MI dan MTs di Kecamatan Tlanakan, Kamis, 23 Mei 2013.
Hamid mengaku sudah berhutang hampir Rp 10 juta untuk sekolah yang dikelolanya. Dana itu, kata dia, digunakan untuk membiayai operasional sekolah seperti pemberian peralatan penunjang belajar mengajar dan untuk menggaji guru swasta. Dana bos untuk siswa madrasah ibtidaiyah Rp 48.333 per siswa tiap bulan. Sedangkan, untuk siswa tsanawiyah Rp 93 ribu per siswa per bulan. "Saya sudah menanyakan ke Kementerian Agama, tapi tidak ada kejelasan."
Kementerian, kata Hamid, menyatakan bahwa pencairan dana bos diatur langsung pusat, bukan daerah. Ia berharap dana bos untuk triwulan pertama 2013 segera dicairkan karena ia sudah kesulitan untuk mencari pinjaman. Apalagi pinjaman yang sebelumnya hampir jatuh tempo.
Kepala Kementerian Agama Pamekasan Normaluddin menolak berkomentar soal dana bos yang tertunggak sehingga membuat sekolah berutang. "Nanti saja, saya terburu-buru."
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler:
Luthfi ke Rumah Darin Mumtazah Dua Kali Seminggu
Wakil Bupati Bogor Tersangka Kasus Video Mesum
10 Makanan yang Bikin Anda Panjang Umur
Fathanah: Luthfi Makin Dikasih Makin 'Gila'
Serda Ucok, Anggota Kopassus Eksekutor Cebongan?