TEMPO.CO, Jakarta - Abu Roban, terduga teroris yang tewas ditembak Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Kampung Limbung, Batang, Kendal ternyata Pimpinan Mujahidin Indonesia Barat. "Dia diangkat jadi pimpinan pada sebuah pertemuan di Bandung beberapa waktu lalu," kata Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai, Sabtu, 11 Mei 2013.
Ansyaad mengatakan Abu Roban sudah menjadi target operasi sejak 2012. Abu Roban, kata dia, adalah orang lama yang terus bergerak melakukan perencanaan teror. Keberadaannya dapat dilacak setelah polisi menangkap pelaku perampokan Bank BRI pada tiga tempat terpisah yakni di BRI Batang, BRI Grobokan, dan BRI Pringsewu."Perampokan ini untuk memodali aksi terornya," kata dia di sela acara diskusi Lembaga Persahabatan Ormas Islam di Hotel Grand Sahid Jaya.
Namun Ansyaad menggeleng ketika ditanyakan apa sasaran Abu Roban. "Bisa di mana saja," ujarnya. Menurut dia, tujuan utama gerakan ini adalah membuat kekacauan dan menimbulkan ketakutan.
Dia menjelaskan temuan di lapangan menunjukkan Abu Roban termasuk dalam jaringan yang sama dengan teroris di Poso. Abu Roban, kata dia lagi, satu organisasi dengan Abu Uswah yang mendalangi serangkain aksi teror di Bima, Makassar, dan Ambon. Abu Uswah sebelumnya sudah ditangkap.
Selain itu, Ansyaad menjelaskan pergerakan Abu Roban juga terkait dengan Santoso di Poso. Santoso dikenal sebagai Ketua Mujahidin Indonesia Timur. "Mereka semua ini berkaitan," ujarnya.
Pada Rabu,8 Mai 2013 Densus 88 menangkap dua orang bernama Puryanto dan Iwan. Seorang lagi bernama Abu Roban alias Untung Hidayat tewas ditembak. Penyergapan dilakukan di Desa Babadan, Kecamatan Limpung. Abu Roban diduga terlibat dalam dua kasus perampokan untuk kegiatan terorisme, di antaranya perampokan Bank Rakyat Indonesia di Lampung. Dari penangkapan itu Densus 88 menemukan satu pistol jenis FN dan enam butir peluru, satu pistol jenis revolver dan tiga butir peluru. (Baca Penggerebekan Teroris di sini).
RAMADHANI
Terhangat:
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca Juga:
Reuni Mesra Ahmad Fathanah & Istri Mudanya
PKS Bungkam Soal Kicauan Mahfudz Siddiq
KPK: PKS Jangan Membalikkan Fakta
Fatin Lupa Lirik, Bebi: Ini Bukan Idola Cilik
Ahok: Komnas HAM Tidak Paham Keadilan
Rumah Seharga Rp 5,8 M, Fathanah Masih Nunggak
Ahok: Pemprov Tak Perlu Datang ke Komnas HAM
Istri Wali Kota Belanda Berebut Foto Bareng Jokowi
Ahok Ingin Tahu Alasan Detil Penolakan Deep Tunnel