TEMPO.CO, Jakarta- Komisaris Jenderal (Purnawirawan) Susno Duadji membawa pakaian ganti, alat mandi dan perlengkapan shalat saat menyerahkan diri ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Pondok Rajeg, Cibinong pada Kamis malam, 2 Mei 2013. "Pak Susno sudah menyiapkan perbekalannya sendiri. Jumlah baju yang dibawa saya enggak tahu. Dia bawa satu tas," kata Kepala LP Pondok Rajeg Abdul Hany, Jum'at siang.
Susno tiba di Penjara Pondok Rajeg sekitar pukul 23.10 WIB. Ia didampingi empat jaksa, di antaranya Pelaksana Harian Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Amir Yanto, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Didiek Darmanto, dan seorang pengacaranya. Saat menyerahkan diri, bekas Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri itu mengenakan kemeja warna putih. "Semalam sudah ada di LP. Tidak ada koordinasi dulu. Saya menerima langsung, karena tanggung jawab sebagai Kepala LP. Saya bersiaga 24 jam,” Abdul menjelaskan. ”Saya enggak tahu Pak Susno datang dengan kendaraan apa.”
Abdul mengatakan, Susno menyerahkan diri karena melaksanakan putusan hukum. Sebelum masuk penjara untuk menjalani eksekusi, Susno menandatangani berita acara. Surat berita acara ditandatangani pula oleh jaksa dan Kepala LP. Setelah itu, Ahmad melanjutkan, dokter di LP memeriksa kesehatan Susno. ”Dia segar bugar. Dia ada di Blok C bersama 12 tahanan lain. Perlakuan kami sama saja. Di kamar hunian Pak Susno ada juga tahanan kriminal umum,” kata Abdul.
Hari pertama menjadi penghuni Penjara Pondok Rajeg, bersama dengaan warga binaan lainnya, Susno melaksanakan shalat jumat di Masjid At-Taubah. Susno mengenakan pakaian muslim saat menjalankan ibadah shalat Jumat perdananya di LP Pondok Rajeg. Namun, hari pertama di Lapas Pondok Rajeg, Susno belum mengikuti kegiatan rutin lainnya. Misalnya, olahraga pagi seperti warga penghuni lapas lainnya. "Mungkin dia kecapaian. Yang jelas, Pak Susno orangnya pandai bersosialisasi," ujar Abdul.
Sesaat sebelum masuk ke sel, Susno sempat menyampaikan keinginannya kepada Abdul selaku Kepala LP. Susno minta pihak LP menegurnya jika sikapnya tidak baik selama berada dalam lapas. "Pak Kalapas kalau saya berlaku tidak wajar, tolong ditegur," kata Susno ditirukan oleh Abdul Hany.
Kepala Lapas menceritakan, Susno Duadji masuk dalam kamar tahanan berukuran 5 x 6 meter persegi. Purnawirawan Jenderal ini bergabung dengan 12 tahanan lain dengan perkara berbeda. Kamar tahanan Susno, tidak memiliki fasilitas khusus. "Kamar mandi di dalam. Tidak ada AC. Dia satu kamar dengan yang kasus kriminal umum dan lainnya. Kami perlakukan sama," Abdul menjelaskan.
ARIHTA U. SURBAKTI