TEMPO.CO, Makassar - Sekitar 200 buruh dan mahasiswa Makassar turut memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, Rabu, 1 Mei 2013. Tergabung dalam Sekretariat Bersama Perjuangan Rakyat Sulawesi Selatan, mereka berunjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan, sekitar pukul 11.30.
Di sana, perwakilan buruh dan mahasiswa menyampaikan 14 tuntutan. Seperti meminta kenaikan upah buruh hingga sesuai kebutuhan hidup layak, penghapusan sistem kerja kontrak, penghentian pemutusan hubungan kerja, serta jaminan kesehatan dan keselamatan kerja.
Demonstrasi tidak cuma terjadi di gedung DPRD. Beberapa wilayah di Makassar juga menjadi sasaran. Misalnya jembatan layang Jalan Urip Sumoharjo, di depan Universitas Muhammadiyah, Universitas Islam Negeri Makassar, serta Universitas Negeri Makassar. Di kawasan kampus, mahasiswa yang berdemo sempat menutup sebagian badan jalan. Namun tidak sampai memacetkan arus lalu lintas.
"Blokade di depan Universitas 45 Makassar bukan dipelopori buruh," kata juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi. "Tapi oleh mahasiswa yang berdemo menentang kenaikan harga BBM."
Meski sempat terjadi blokade, Endi juga mengklaim tidak ada gesekan antara polisi dan pendemo. Bahkan, menurut dia, buruh pengunjuk rasa berterima kasih atas pelayanan polisi. "Kami pun berterima kasih, mereka berdemonstrasi dengan tertib."
IRFAN ABDUL GANI
Topik Terhangat:
Harga BBM | Susno Duadji | Gaya Sosialita | Ustad Jefry | Caleg
Berita Terpopuler: