TEMPO.CO, Jakarta - Buron Kejaksaan Agung Susno Duadji mengaku memiliki kekayaan senilai Rp 1,5 miliar. Hal ini terungkap dalam Laporan Harta Kekayaan Negara yang dia laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2008. Susno saat itu masih menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Dalam LHKPN yang diakses Tempo di KPK pada Selasa, 30 April 2013, harta Susno terdiri atas harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 951 juta. Tanah dan bangunan itu seluas 462 meter persegi dan 307 meter persegi di Kota Depok, Jawa Barat, yang diperoleh pada 1998.
Sedangkan, harta bergerak milik Susno milik mencapai Rp 70 juta. Terdiri atas mobil Honda produksi 1997. Untuk peternakan, perikanan, kehutanan, perkebunan, pertambangan dan usaha lainnya, Susno mengaku tidak punya harta dalam bidang itu.
Untuk kategori harta bergerak lainnya, harta Susno mencapai Rp 111 juta, terdiri atas logam mulia perolehan pada 1977 dan 2007. Sedangkan, benda bergerak lainnya yang berasal dari hasil sendiri, hibah dan warisan dari 1977-2008 hingga Rp 100 juta.
Susno juga mengaku tidak memiliki surat berharga. Namun dia memiliki giro dan setara kas lainnya Rp 455 juta. Dia mengatakan tidak memiliki piutang dalam LHKP tersebut.
Susno dinyatakan buron setelah terbukti menyalahgunakan kewenangan dalam menangani kasus PT Salmah Arowana saat menjabat Kabareskrim. Susno menerima suap Rp 500 juta setelah mempercepat penyidikan kasus tersebut.
Sedangkan dalam kasus pengamanan dana Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat, dia dinyatakan terbukti mengambil untung Rp 4,2 miliar. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Susno hukuman 3 tahun 6 bulan penjara, denda Rp 200 juta, serta uang pengganti Rp 4 miliar.
Pada tingkat banding, hakim mengubah putusan tersebut dengan denda lebih besar menjadi Rp 4,2 miliar. Kedua pihak kemudian mengajukan kasasi. Dalam upaya hukum di Mahkamah Agung, majelis hakim menolak kasasi yang diajukan Susno dan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
SUBKHAN JUSUF HAKIM