TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung menilai kemunculan Susno Duadji di YouTube adalah pelecehan terhadap Polri. Menurut Pramono, tindakan Susno menunjukkan bahwa bekas Kepala Badan Reserse Kriminal ini mempermainkan hukum.
"Negara dan kejaksaan harus mendapatkan support kita semua," kata Pramono saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Selasa, 30 April 2013. Dia meminta Susno tidak menafsirkan hukum dengan seenaknya sendiri. (Lihat: VIDEO Susno Duadji: Saya Tak Akan Lari)
Pramono menuturkan, dengan kemunculan Susno di YouTube, seharusnya keberadaan Susno gampang dilacak. Dia menjelaskan, Polri dan Lembaga Sandi Negara bisa membantu melacak keberadaan Susno. Menurut Pramono, keputusan Mahkamah Agung menghukum Susno sudah jelas sehingga tidak perlu diperdebatkan kembali.
Politikus PDI Perjuangan itu meminta Mahkamah Agung melalui juru bicaranya untuk menjelaskan putusannya. Tujuannya agar putusan tidak multitafsir. Menurut dia, langkah kejaksaan yang akan mengeksekusi Susno adalah langkah tepat. "Keputusan MA tidak perlu diubah," kata dia.
Dia juga menyayangkan adanya kekuatan politik yang ikut menghalangi-halangi upaya hukum Susno. Pramono menuturkan, partai yang seperti ini akan diberi hukuman oleh rakyat pada Pemilu 2014. Publik pasti bisa membedakan mana calon legislator dan partai politik yang memiliki kredibilitas. "Hukuman dari rakyat adalah tidak memilih mereka.” Simak berita Susno Duadji di sini.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Edsus Sosialita Jakarta
Tim Polisi Pemburu Susno Dipimpin AKBP
Hindari Jaksa, Susno Dikabarkan Gonta-ganti SIM Card
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat