TEMPO.CO, Jakarta - Polisi di Daerah Istimewa Yogyakarta giat membasmi tindakan yang mengarah ke premanisme. Patroli bersama dengan instansi samping di jajaran kepolisian diadakan untuk mengantisipasi gangguan kemanan dan ketertiban masyarakat.
"Pemicu masalah salah satunya minuman keras. Razia dilaksanakan oleh seluruh polsek," kata Ajun Komisaris Heru Muslimin, Kepala Satuan Reserse Kriminal, Kepolisian Resor Sleman, Sabtu, 20 April 2013.
Tempat-tempat hiburan malam di Daerah Istimewa Yogyakarta terpusat di Kabupaten Sleman. Sebab, di kabupaten/kota lain tidak diizinkan atau sangat ketat aturannya.
Di Bantul, misalnya, peraturan daerah sangat ketat mengatur tempat hiburan, minuman keras, salon kecantikan, serta soal prostitusi. Di dalam Kota Yogyakarta pun hanya ada di hotel kelas bintang. Sedangkan kafe-kafe kecil berada di pusat-pusat wisatawan seperti kawasan Sosrowiyan dan Prawirotaman yang banyak bulenya.
Sedangkan di Sleman, lokasi hiburan malam, dari karaoke, lounge, hingga diskotek, merebak di beberapa tempat. Misalnya, di Jalan Magelang, Seturan, Maguwoharjo, dan hotel-hotel berbintang.
Di tempat-tempat hiburan itulah biasanya banyak orang yang dianggap membekingi tempat hiburan. Bahkan, mereka bisa dianggap preman. Di mana ada keramaian di situ ada preman.
Atas banyaknya kasus-kasus kekerasan, bahkan hingga pembunuhan oleh sekelompok orang, polisi siap memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dengan menindak tegas pelaku premanisme.
Kepala Polda Daerah Istimewa Yogyakarta yang baru Brigadir Jenderal Haka Astana menegaskan, pihaknya siap melaksanakan instruksi presiden kepada Kapolri untuk memberantas premanisme.
"Kami siap menurunkan kekuatan penuh untuk memberantas preman agar masyarakat Yogyakarta aman," kata Haka.
Namun, razia-razia premanisme yang akan digelar tidak asal-asalan. Pemetaan untuk penindakan dilakukan terlebih dahulu. Ini supaya orang yang ditindak adalah benar-benar preman.
Polisi akan bertindak dengan sosialisasi dan pembinaan melalui jajaran babinkamtibmas. Juga dengan langkah preventif, yaitu meningkatkan patroli wilayah lebih diperbanyak. "Langkah selanjutnya dengan represif yaitu penindakan hukum pelaku premanisme," kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Topik Hangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo
Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah kepada Jokowi
Begini Tampang Tersangka Bom Boston Sesuai CCTV
Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot
Jokowi Dilarang 'Nyapres'
Jokowi Tak Suka Ujian Nasional