TEMPO.CO, Jember - Setelah menuai protes ribuan buruh Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Jember, Bupati MZA Djalal memerintahkan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan investor, CV Nanggal Mitra Lestari, dibatalkan. "Kami di jajaran direksi akan segera menindaklanjutinya,” kata Direktur Utama PDP Jember HM Sudjatmiko, Kamis sore, 18 April 2013.
Sudjatmiko akan mengumpulkan berbagai pihak, termasuk perwakilan buruh, investor, dan pejabat pemerintah daerah untuk membahas perintah bupati tersebut. Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Jember Sandy Suwardi Hasan menjelaskan, keputusan bupati membatalkan KSO demi kebaikan semua pihak yang terkait dalam kerjasama tersebut. "Juga untuk meredam gejolak sosial yang semakin panas di kalangan buruh kebun," ujarnya.
Baca Juga:
Sebelumnya, Djalal mengatakan, KSO merupakan inisiatif direksi PDP. Sebagai kepala daerah dan owner, Djalal menyetujuinya karena tujuan KSO menguntungkan PDP. Selama ini kinerja PDP kurang bagus sebagai penyumbang pendapatan asli daerah (PAD). Selain itu, sesuai pertimbangan tim auditor, PDP harus dikelola lebih profesional untuk meningkatkan produktivitasnya. "Kesimpulannya, PDP butuh investor, kucuran modal, dan perbaikan manajemen dan pengawasan," tuturnya.
Kerja sama selama 20 tahun dengan investor itu, kata dia, adalah bentuk inovasi direksi PDP untuk meningkatkan produksi karet, kopi, kakao dan cengkeh, dari enam kebun seluas 4.278,2 hektare yang dikelola PDP.
Namun, kerja sama yang ditandatangani pada 23 Maret 2013 itu menuai reaksi keras dari ribuan buruh kebun. Rabu, 17 April 2013, lebih dari seribu orang buruh menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten dan DPRD Jember.
Aksi sempat berlangsung ricuh ketika buruh dan aparat keamanan saling dorong. Pintu gerbang kantor bupati roboh yang menindih seorang anggota kepolisian dan seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja. Keduanya pun diinjak-injak oleh para buruh sehingga pingsan dan patah tulang. "Kerjasama itu hanya untuk kepentingan direksi dan bupati. Bukan untuk rakyat Jember, apalagi buruh kebun," ujar Dwi Agus, salah seorang koordinator aksi.
MAHBUB DJUNAIDY
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan
Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-tipu Jagad Maya
Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks
Sopir Hakim Setyabudi Tak Tahu Suap Seks Bosnya
@SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini