TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) Zannuba Arifah Chafsoh menyatakan batal bergabung dengan Partai Demokrat. Meski demikian, perempuan yang akrab disapa Yenny Wahid ini menyatakan, komunikasinya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tetap berlangsung dengan baik.
"Sejak saya diajak masuk ke kepengurusan Demokrat, sampai tadi saya menyampaikan penolakan, komunikasi dengan Pak SBY tetap baik," kata Yenny di kantor DPP Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) di Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa, 16 April 2013.
Disinggung tentang masa lalunya, ketika Yenny mengundurkan diri sebagai staf ahli bidang komunikasi politik SBY pada 2007, putri kandung Gus Dur ini menjawab hal tersebut tidak berhubungan. "Sejak dulu juga komunikasi kami tetap harmonis. Kalau memang ada yang perlu dibicarakan, kami saling menghubungi," ujar Yenny.
Dia juga mengomentari spekulasi yang berkembang mengenai penolakannya masuk Demokrat karena posisi yang ditawarkan tidak strategis. Dia menyatakan dirinya tidak pernah membahas masalah jabatan atau posisi di Demokrat dalam beberapa kali pertemuan dengan SBY. Dia justru menilai spekulasi itu dikeluarkan oleh pengurus Demokrat yang tidak pernah mengikuti pertemuannya dengan SBY. "Bagi saya, komentar-komentar seperti itu tidak penting," ujarnya.
Perbedaan visi partai juga bukan alasan Yenny menolak masuk PD. Partai yang dipimpin Yenny dan Demokrat sama-sama berorientasi pada nasionalisme dan kebangsaan. Menurut dia, hanya derajat implementasi dan taktik perjuangan partainya yang berbeda. "Saya bersama PKBIB sangat gigih menjaga kebhinekaan di Indonesia. Karena itu, saya lebih memilih berada di luar struktur Demokrat," ucap Yenny.
PRAGA UTAMA
Berita terpopuler:
VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York
Kata Saksi Bom Boston
Gayus Tambunan Beli Rumah Dekat Penjara Sukamiskin