TEMPO.CO, Medan - Sebanyak 521 sekolah menengah atas (SMA) sederajat di Sumatera Utara urung mengikuti ujian nasional mulai Senin, 15-18 April 2013. Sekolah ini tak kebagian soal ujian dan kertas lembar jawaban. Padahal, murid-muridnya sudah datang ke sekolah tersebut. Kemungkinan jumlah sekolah yang tidak melaksanakan UN bisa bertambah di provinsi ini.
Menurut Ketua Dewan Pengawas UN Provinsi Sumatera Utara, Profesor Ibnu Hajar Damanik, 521 dari 2.144 sekolah yang urung menjalani UN tersebar di seluruh kabupaten dan kota. "Jumlahnya kemungkinan akan bertambah karena masih banyak daerah yang belum melaporkan kondisi terakhir jalannya UN," kata Ibnu Hajar.
Tiga kota yang belum melaporkan ada-tidaknya masalah soal dan lembar jawaban ujian yakni Kota Medan, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kabupaten Nias Selatan. Mereka dipastikan mengikuti ujian susulan. "Kami sudah menyampaikan kepada Menteri Pendidikan M. Nuh agar menyetujui ujian susulan," tutur Ibnu.
Di wilayah ini, naskah UN didistribusikan oleh percetakan PT Ghalia Indonesia Printing yang berlokasi di kawasan Rancamaya, Ciawi, Bogor, Jawa Barat. "Pada Minggu malam 14 April 2013, kami menerima laporan dari pihak percetakan, soal dan lembar jawaban ujian untuk Sumut belum seluruhnya dikirim," tutur Ibnu.
Alasan belum dikirim, menurut Ibnu, beragam. "Ada sekolah yang kekurangan soal ilmu pengetahuan sosial, ada juga sekolah yang kekurangan soal dan lembar jawaban ilmu pengetahuan alam," ujarnya. Ibnu menambahkan, pelaksanaan ujian sudah dibicarakan dengan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho. "Pelaksanaan UN susulan Senin pekan depan, 22 April 2013," tutur Ibnu.
Kepala Dinas Pendidikan Sumut Muhammad Zein menegaskan, soal ujian nasional susulan akan berbeda dengan soal ujian yang diujikan hari ini. "Kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan dan pihak percetakan mengenai soal dalam ujian susulan Senin pekan depan. Kami pastikan soal akan berbeda dari yang disajikan pada ujian hari ini," kata Zein.
PT Ghalia juga mendapat tender pencetakan naskah UN untuk provinsi di Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. Namun, hingga Ahad lalu, belum seluruh naskah dikirim ke wilayah tersebut dan akibatnya ujian ditunda. Menteri Nuh sudah meminta maaf atas penundaan tersebut.
SAHAT SIMATUPANG
Berita Terpopuler
Dikuntit Intel, Anas Urbaningrum Punya Cerita
@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno
Majalah Tempo Hilang dari Peredaran