TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo tetap mempersiapkan calon pengganti dirinya. Namun, Timur tidak menyebut nama yang layak menjadi kandidat Kapolri dan menyerahkan pilihan kepada Presiden.
Jenderal Timur memberi sinyal siapa kandidat Kapolri berikutnya. Syarat utama, dia mengatakan, Kapolri baru nantinya akan memiliki tugas penting mengamankan Pemilu 2014.
"Semua sesuai dinamika. Artinya, program seperti itu sudah terjadwal dengan baik. Tapi, yang jelas, kondisinya bagaimana mengamankan Pemilu 2014. Itu tugas yang paling penting nanti dari Kapolri," kata Timur di kantornya seusai serah-terima jabatan Inspektur Pengawasan Umum dari Komisaris Jenderal Fajar Prihantoro kepada Komisaris Jenderal Imam Sudjarwo, Senin, 15 April 2013.
Sinyal tersebut mengarah kepada Kepala Badan Intelijen Keamanan, Inspektur Suparni Parto. Suparni baru saja menggantikan posisi Imam Sudjarwo dan ikut dilantik Senin pagi. Sebentar lagi Suparni akan berpangkat bintang tiga sesuai dengan jabatannya.
Di dalam pidatonya saat serah-terima jabatan, Timur berujar, Kabag Intelkam dan Irwasum adalah jabatan strategis dalam menghadapi Pemilu 2014. Sebab, suksesnya pemilu--mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan--sangat bergantung pada pengawasan dan informasi intelijen.
Apakah calon kandidat Kapolri harus memahami intelijen? Timur tak bersedia menegaskan. Dia berkelit bahwa calon Kapolri merupakan hak prerogatif presiden. Dia sebagai pemimpin Polri hanya bertugas menyiapkan calon dengan memberikan pengalaman tugas.
RUSMAN PARAQBUEQ
Topik terhangat:
Sprindik KPK | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Mega: Saya Memang Sudah Sepuh, tapi....
Venna Melinda Blak-blakan Soal Perceraiannya
Dikuntit Intel, Anas Urbaningrum Punya Cerita
Ghozali, Pilot Senior Lion Air yang Jatuh di Bali
@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno